Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), menempatkan indeks acuan S&P 500 di bawah rekor tertinggi sepanjang masa yang ditorehkan pada Februari kemarin.
Pendorong kenaikan bursa saham di New York Amerika Serikat (AS) ini adalah penguatan saham-saham di sektor teknologi setelah sebelumnya mengalami tekanan yang cukup dalam.
Mengutip CNBC, Kamis (13/8/2020), indeks S&P 500 naik 1,4 persen dan merupakan lombatan terbesar dalam hitungan satu hari Indeks ini ditutup di angka 3.380,35.
Advertisement
Menjelang penutupan, indeks acuan ini menpat menyentuh angka 3.386,15. Namun akhirnya S&P 500 mengakhiri sesi 0,4 persen di bawah level tertinggi sepanjang masa dalam perdagangan intraday di 3,393,52.
Sedangkan Dow Jones Industrial Average melonjak 289,93 poin, atau naik 1,1 persen dan ditutup pada 27.976,84. Untuk Nasdaq Composite menguat 2,1 persen menjadi 11.012,24.
Saham-saham teknologi seperti Facebook, Amazon dan Netflix semuanya naik setidaknya 1,5 persen. Sementara Alphabet naik 1,8 persen. Saham Microsoft dan Apple masing-masing kenaikannya berada di atas 2,8 persen.
Namun, saham yang akan sebenarnya diuntungkan dengan adanya pembukaan kembali ekonomi justru mengalami tekanan. Saham Karnaval yang adalah operator kapal pesiar turun 4 persen. Saham JPMorgan Chase, Bank of America dan Citigroup semuanya juga melemah.
“Saat ini sedang terjadi debat besar di pasar saham,” kata analis global dari StoneX, Yousef Abbasi. Perdebatan tersebut apakah kenaikan saham-saham teknologi akan terus berlanjut atau berbalik arah karena adanya harapan penemuan vaksin.
"Pengumuman kinerja kuartal II yang lebih baik dari perkiraan dan harapan data ekonomi yang kuat mulai membenarkan gagasan bahwa sudah saatnya untuk keluar dari saham teknologi?" tambah Abbasi.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kepastian Stimulus
Pelaku pasar sepertinya mengabaikan akan sentimen stimulus tambahan untuk meredam dampak pandemi Corona ke ekonomi. Pada Rabu, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan bahwa pihak Republik dan Demokrat sepertinya belum bisa mencapai kata kesepakatan.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan pada Senin bahwa pihak Gedung Putih terbuka untuk melanjutkan pembicaraan stimulus dengan Demokrat dan menempatkan lebih banyak bantuan untuk mencapai kompromi.
Komentar itu muncul setelah Presiden Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif pada akhir pekan kemarin untuk memperpanjang beberapa bantuan virus Corona.
Advertisement