Liputan6.com, Jakarta Bareksa mengumumkan telah meraih lebih dari 1,1 juta akun investor terdaftar di platform e-investasi miliknya. Capaian ini diumumkan Cofounder/CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra.
Saat ini, nasabah Bareksa bisa berinvestasi reksadana, Surat BerhargaNegara (SBN), emas, dan tabungan reksadana Syariah untuk Umrah.
Selain itu, Bareksa mengumumkan uji-beta(beta testing) BATARA (BAreksa TActical Robo Advisor) bagi 1.000 nasabah yang mendaftar pertama.
Advertisement
“Acara virtual ini sengaja kami adakan persis di Hari Kemerdekaan RI ke-75 dengan tagar #MerdekaFinansial; karena kami bangga telah menjadi bagian daritransformasi dunia keuangan nasional," ujar dia dalam keterangannya, Senin (17/8/2020).
Dengan memanfaatkan kekuatan tekfin, dia memastikan akan terus mendorong demokratisasi dunia keuangan supaya tidak lagi hanya dinikmati segelintir orang, tapi membawa manfaat bagi masyarakat luas, dan memerdekakan secara finansial
"Kami berterima kasih atas dukungan OJK dan kepercayaan nasabah, sehingga Bareksa saat ini telah tumbuh menjadi platform e-investasi yang bukan hanya digunakan para investor pemula, tapi juga oleh banyak investor berpengalaman, high net worth (HNW) dan bahkan institusi/korporasi. Total,sudah lebih dari Rp 8 triliun dana masyarakat yang diinvestasikan melalui Bareksa,” dia menambahkan.
Sejak mendapat lisensi resmi sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan(OJK), Bareksa terus mencatat pertumbuhan signifikan.
Bertambah saat Pandemi
Bahkan di tengah wabah Covid-19 yang memukul ekonomi global, sepanjang tahun berjalan jumlah investor Bareksa melonjak 57 persen.
Per akhir Juli 2020, total akun investor Bareksa mencapai 1,1 juta di mana jumlah SID (Single InvestorIdentity) Bareksa melesat 590 persen dibanding April 2018.
Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan investor di seluruh industri reksa dana sebesar 490 persen. Pada periode yang sama, dana masyarakat yang telah diinvestasikan di platform Bareksa pun melonjak hampir 8 kali lipat menjadi Rp 8 triliun.
Sementara itu, dana kelolaan (Asset Under Management, AUM) Bareksa menanjakempat kali lipat sementara AUM keseluruhan industri reksa dana merosot -1 persen.
Bareksa merupakan satu dari tiga perusahaan fintech pertama yang diberi mandat olehKementerian Keuangan RI menjadi mitra distribusi Surat Berharga Negara ritel secara online sejak 2018.
Advertisement