Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan Jumat pagi ini. Gerak bursa Asia ini bereaksi terhadap perkembangan kebijakan Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip CNBC, Jumat (28/8/2020), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,27 persen di awal perdagangan. Sementara indeks Topix Jepang juga menguat 0,71 persen.
Baca Juga
Sedangkan untuk indeks Kospi Korea Selatan naik 0,41 persen dan buesa saham di Australia turun dengan S&P/ASX 200 merosot 0,54 persen.
Advertisement
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang yang menjadi patokan bursa saham Asia diperdagangkan sedikit berubah.
Gubernur the Fed Jerome Powell mengumumkan pada Kamis mengenai perubahan kebijakan moneter berupa penargetan inflasi rata-rata. Dalam kebijakan ini the Fed akan membiarkan inflasi berjalan secara moderat di atas sasaran 2 persen.
The Fed juga akan menyesuaikan pandangan tentang lapangan kerja. Bank Sentral AS akan cenderung tidak menaikkan suku bunga saat tingkat pengangguran turun, selama inflasi tidak naik juga.
“Semua ini menambah pandangan bahwa suku bunga the Fed tidak akan berubah setidaknya sampai Fed dapat melihat inflasi di level 2 persen,” jelas kepala analis valuta asing di National Australia Bank, Ray Attrill.
"Suku bunga hampir tidak bergerak pada ujung kurva imbal hasil yang lebih pendek, pasar uang tidak memperkirakan kenaikan suku bunga sampai sekitar empat tahun dari sekarang." tambah dia.
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Wall Street Melonjak Usai Pidato Gubernur Bank Sentral AS
Sebelumnya, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis. Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan S&P 500 menguat pada penutupan perdagangan Kamis (jumat pagi waktu Jakarta).
Kenaikan ini terjadi usai Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) meluncurkan kerangka kebijakan baru yang dapat mempertahankan suku bunga lebih rendah untuk jangka waktu yang panjang.
Mengutip CNBC, Jumat (28/8/2020), 30 saham yang masuk dalam indeks Dow Jones naik 160,35 poin atau 0,6 persen dan ditutup di angka 28.492,27 dan kembali masuk level positif untuk perdagangan sepanjang 2020.
Indeks S&P 500 juga naik 0,2 persen dan ditutup pada 3.484,55 dan sempat mencapai puncak di 3.500 untuk pertama kalinya. Berbeda, indeks Nasdaq turun 0,3 persen menjadi 11.625,34.
Wall Street mendapat tenaga setelah Gubernur the Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral secara resmi menyetujui kebijakan "penargetan inflasi rata-rata." Dengan kata lain, bank sentral akan membiarkan inflasi berjalan "moderat" di atas target 2 persen untuk beberapa waktu.
"Ini luar biasa," kata Jim Cramer dari CNBC menanggapi pengumuman tersebut. Powell pada dasarnya berkata: "Kami akan membiarkan semuanya berjalan. Kami tidak menahan sampai ekonomi benar-benar menjadi lebih baik dari yang kami pikirkan."
The Fed telah bertahun-tahun mencoba untuk menjaga inflasi di level 2 persen. Selama ini tingkat kenaikan harga yang dibuat oleh pengambil kebijakan dianggap dapat dikendalikan dan menunjukkan ekonomi yang sehat. Namun sejak krisis keuangan, inflasi di AS lebih sering tertinggal dari target Fed.
"Hari ini adalah hari yang cukup berarti," kata analis AmeriVet Securities, Gregory Faranello.
Beberapa saham pendorong Wall Street adalah salah-saham sektor keuangan. Citigroup naik 1,7 persen. JPMorgan Chase, Bank of America dan Wells Fargo semuanya naik setidaknya 1,9 persen. Suku bunga obligasi pemerintah berjangka waktu 10 tahun naik menjadi 0,74 persen dan imbal hasil obligasi 30 tahun naik menjadi 1,501 persen.
Advertisement