Sukses

Seluruh Sektor Terbakar, IHSG Dibuka Anjlok ke 4.848,31

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.878,97. Sedangkan terendah 4.846,97.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan kamis pekan ini. Seluruh sektor terbakar di awal perdagangan ini.

Pada prapembukaan perdagangan Kamis (24/9/2020), IHSG turun 41,60 poin atau 0,85 persen ke level 4.876,35. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG terus melemah dengan turun 69,25 poin atau 1,42 persen ke level 4.848,31.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 1,89 persen ke posisi 739,68. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.878,97. Sedangkan terendah 4.846,97.

Sebanyak 198 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Sedangkan 49 saham menghijau dan 88 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 30.420 kali dengan volume perdagangan 549,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 357 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 50 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.794 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang anjlok 1,75 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang melemah 1,49 persen dan sektor perkebunan yang turun 1,44 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, PBSA naik 23,40 persen ke Rp 580 per lembar saham. Kemudian ROCK naik 20 persen ke Rp 1.950 per saham dan NZIA naik 10,69 ke Rp 145 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PSGO turun 6,96 persen ke Rp 107 per lembar saham, SOHO yang turun 6,92 persen ke Rp 11.775 per lembar saham dan ENZO turun 6,90 persen ke Rp 81 per saham.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu kemarin. Dalam sehari, sejumlah pejabar negara menyatakan Indonesia akan menghadapi resesi.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (23/9/2020), IHSG ditutup melemah 16,13 poin atau 0,33 persen ke posisi 4.917,95. Padahal di awal perdagangan IHSG sempat menguat hingga 40 poin. Sementara, indeks saham LQ45 juga turun 0,29 persen ke posisi 754,17.

 

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.984,23 dan terendah 4.873,02.

Pada sesi penutupan pedagangan, 143 saham menguat dan 286 saham melemah yang kemudian mendorong IHSG tumbang. Sedangkan 137 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 576.902 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7 triliun.

Investor asing jual saham Rp 187 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.752.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, delapan sektor berada di zona merah. Pelemahan dipimpin sektor aneka industri yang turun 0,96 persen, disusul sektor pekebunan yang turun 0,86 persen dan sektor konstruksi turun 0,56 persen.

Sedangkan sektor yang menguat hanya sektor infrastruktur yang naik 0,13 persen dan sektor perdagangan naik 0,08 persen.

Saham yang menguat antara lain ROCK yang naik 25 persen ke Rp 1.625 per lembar saham. Kemudian TUGU yang naik 21,94 persen ke Rp 1.695 per lembar saham dan LMSH yang naik 21,05 persen ke Rp 276 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PGJO yang melemah 9,76 persen ke Rp 37 per lembar saham. Kemudian SOHO turun 6,99 persen ke Rp 12.650 per lembar saham dan PBSA turun 6,93 persen ke Rp 470 per lembar.