Sukses

Sebagian Bursa Efek di Asia Libur, Saham Australia Naik Tipis

Bursa Efek Tokyo Jepang menghentikan perdagangan pada hari Kamis karena masalah teknis.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Tokyo Jepang menghentikan perdagangan pada hari Kamis karena masalah teknis, sementara banyak pasar utama di kawasan tutup untuk liburan.

Pada awal perdagangan, S&P/ASX 200 di Australia naik 0,74 persen. Di Jepang, Bursa Efek Tokyo hari Kamis mengumumkan bahwa perdagangan telah dihentikan, dan tidak jelas kapan akan dilanjutkan.

Pasar di China, Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan tutup pada hari Kamis karena hari libur nasional.

Di sisi data ekonomi, indeks utama manufaktur besar dalam survei sentimen bisnis tankan triwulanan Bank of Japan berada di minus 27, berlawanan dengan ekspektasi pembacaan minus 23 dalam jajak pendapat Reuters. Namun, itu lebih baik dari pembacaan minus 34 di bulan Juni.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Wall Street Menguat Ditopang Harapan Stimulus Covid-19

Saham di AS menguat pada perdagangan Rabu. Hal ini di tengah meningkatnya harapan untuk stimulus virus corona lebih lanjut. Namun rata-rata saham utama masih membukukan penurunan sejak Maret.

Dikutip dari CNBC, Kamis (1/10/2020), Dow Jones Industrial Average ditutup naik 329,04 poin atau 1,2 persen menjadi 27.781,70, setelah melompat 573 poin pada sesi tertinggi.

S&P 500 naik 0,8 persen atau 27,53 poin menjadi 3.363,00. Sedangkan Nasdaq Composite naik 0,7 persen atau 82,26 poin menjadi 11.167,51.

Saham memangkas keuntungan pada sesi akhir perdagangan setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin gagal mencapai kesepakatan bantuan virus corona.

Pasangan itu akan melanjutkan pembicaraan saat mereka mencoba menyusun paket kelima yang dapat melewati kedua kamar Kongres. Pasar melonjak di awal sesi setelah Mnuchin mengatakan anggota parlemen memberikan RUU itu upaya serius.

Sentimen terbantu oleh data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan. Jumlah pekerjaan sektor swasta bulanan ADP menunjukkan pertumbuhan 749 ribu pada September, di atas 600 ribu yang diharapkan dari survei ekonom Dow Jones.

Sementara itu, penjualan rumah tertunda melonjak 8,8 persen pada Agustus, menandai laju tertinggi dalam catatan, menurut survei National Association of Realtors.