Sukses

Investor Asing Beli Saham, IHSG Dibuka Dua Arah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di dua arah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di dua arah pada pembukaan perdagangan Rabu pekan ini. Semula IHSG menghijau tetapi tak lama kemudian mengalami tekanan.

Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18.

Sementara indeks saham LQ45 menguat 0,09 persen ke posisi 784,27. Gerak indeks acuan tak seragam pada perdagangan hari ini.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.142,67. Sedangkan terendah 5.128,95.

Sebanyak 113 saham menguat dan 100 saham melemah. Sementara 150 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 30.572 kali dengan volume perdagangan 663 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 444 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 27 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.729 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, mayoritas tertekan. Pelemahan dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang turun 0,25 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan yang melemah 0,24 persen dan sektor manufaktur melemah 0,18 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, PCAR naik 24,31 persen ke Rp 450 per lembar saham. Kemudian BRIS naik 23,56 persen ke Rp 1.390 per saham dan BKSW naik 16,85 persen ke Rp 105 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain KAYU turun 6,94 persen ke Rp 67 per lembar saham, PURE yang turun 6,94 persen ke Rp 268 per lembar saham dan BNLI turun 6,86 persen ke Rp 2.850per saham.

Sementara itu, berdasarkan riset Ashmore, pergerakan saham hari ini akan dipengaruhi pidato Presiden China XI Jin Ping. Presiden China Xi Jinping diperkirakan akan mengirim pesan dalam pidatonya di pusat teknologi Shenzhen yang menandai ulang tahun ke-40 pendiriannya sebagai zona ekonomi khusus.

Xi diharapkan menjabarkan visi tentang bagaimana Shenzhen Greater Bay Area akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan membawa Hong Kong lebih dekat dengan daratan.

Sementara itu, perekonomian China terus bergerak maju. Ekspor tumbuh 9,9 persen di September sementara impor naik 13,2 persen. Itu menyisakan surplus perdagangan USD 37 miliar untuk 20 Sept 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. IHSG melemah pada perdagangan sesi pertama hari ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (13/10/2020), IHSG ditutup menguat 39,47 poin atau 0,78 persen ke posisi 5.132,57. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 0,80 persen ke posisi 783,55.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.132,95 dan terendah 5.064,17.

Pada sesi penutupan pedagangan, 198 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 213 saham melemah dan 182 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 779.957 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 119 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.821.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang berada di zona merah yaitu sektor perkebunan yang melemah 0,03 persen. Kemudian disusul sektor kontruksi yang turun 0,04 persen dan sektor perdagangan turun 0,19 persen.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor keuangan yang melesat 1,81 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang naik 0,83 persen dan sektor industri dasar yang naik 0,56 persen.

Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain BVIC yang naik 31,94 persen ke Rp 95 per lembar saham. Kemudian AGRO yang naik 25 persen ke Rp 430 per lembar saham dan BRIS yang merupakan kode saham BRI Syariah naik 25 persen ke Rp 1.125 per lembar saham.

Saham yang melemah antara lain GDST yang melemah 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham. Kemudian JSKY turun 6,92 persen ke Rp 242 per lembar saham dan BMSR turun 6,90 persen ke Rp 81 per lembar saham.