Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Sebanyak 117 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau.
Pada prapembukaan perdagangan Kamis (15/10/2020), IHSG turun tipis 3,50 poin atau 0,07 persen ke level 5.172,59. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG turun 1,93 poin atau 0,01 persen ke level 5.174,22.
Baca Juga
Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,12 persen ke posisi 795,29. Gerak indeks acuan beragam.
Advertisement
Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.182,53. Sedangkan terendah 5.170,36.
Sebanyak 117 saham menguat namun tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Kemudian 92 saham melemah dan 141 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 49.707 kali dengan volume perdagangan 778,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 740 miliar.
Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 12,13 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.656 per dolar AS.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, 5 sektor berada di zona merah, diantaranya sektor keuangan yang anjlok 0,71 persen. Kemudian, sektor konstruksi turun 0,29 persen dan sektor aneka industri turun 0,23 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain, ANTM naik 11,52 persen ke Rp 1.065 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 10 persen ke Rp 550 per saham dan KARW naik 9,59 persen ke Rp 80 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain DEAL turun 6,92 persen ke Rp 148 per lembar saham, AGRO yang turun 6,91 persen ke Rp 458 per lembar saham dan KPAS turun 6,85 persen ke Rp 68 per saham.
Sementara secara regional, berdasarkan data Ashmore, saham di Asia turun dipimpin oleh sektor energi dan material. Momentum pemulihan ekonomi China tetap solid di bulan tersebut, dengan aktivitas di sektor manufaktur dan jasa terus menguat.
Kredit China terus tumbuh kuat yang mencerminkan upaya pemerintah untuk menambah stimulus dan permintaan yang lebih kuat seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi.
Sedangkan saham AS jatuh menyusul komentar Menteri Keuangan Steven Mnuchin bahwa peluang untuk paket stimulus pra-pemilihan dari Kongres sangat tipis.
Presiden Federal Reserve Bank Richmond Thomas Barkin mengatakan, rebound dalam kasus virus corona AS menjadi sekitar 50 ribu per hari telah menambah ketidakpastian pada prospek dan dapat menghalangi bisnis untuk mempekerjakan atau berinvestasi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hari ini, DPR telah menyerahkan Undang-Undang Cipta Kerja ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bisa disahkan.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (14/10/2020), IHSG ditutup menguat 43,5 poin atau 0,85 persen ke posisi 5.176,09. Sementara, indeks saham LQ45 juga menguat 1,62 persen ke posisi 796,27.
Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.177,92 dan terendah 5.125,04.
Pada sesi penutupan pedagangan, 213 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 217 saham melemah dan 161 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 918.415 kali dengan volume perdagangan 14,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,2 triliun.
Investor asing beli saham Rp 58,5 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.788.
Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang berada di zona merah yaitu sektor konstruksi yang melemah 0,92 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang turun 0,36 persen dan sektor barang konsumsi turun 0,14 persen.
Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor pertambangan yang melesat 3,72 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur yang naik 1,69 persen dan sektor perdagangan naik 1,46 persen.
Saham yang menguat yang membawa IHSG ke zona hijau antara lain BKSW yang naik 34,83 persen ke Rp 120 per lembar saham. Kemudian BRIS yang naik 24,89 persen ke Rp 1.405 per lembar saham dan ANTM naik 24,84 persen ke Rp 955 per lembar saham.
Saham yang melemah antara lain KAYU yang melemah 6,94 persen ke Rp 67 per lembar saham. Kemudian BNLI turun 6,86 persen ke Rp 2.850 per lembar saham dan SBAT turun 6,84 persen ke Rp 109 per lembar saham.
Advertisement