Sukses

IMF Turunkan Prediksi Pertumbuhan, Bursa di Asia-Pasifik Anjlok

Saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Kamis pagi, karena IMF menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk Asia-Pasifik.

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia-Pasifik turun pada perdagangan Kamis pagi, karena Dana Moneter Internasional (IMF) pada Rabu menurunkan perkiraan pertumbuhannya untuk Asia-Pasifik.

Dikutip dari CNBC, Kamis (22/10/2020), di Jepang, Nikkei 225 merosot 0,46 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix turun 0,69 persen.

Saham ANA Holdings turun lebih dari 3 persen menyusul laporan bahwa maskapai tersebut akan membukukan kerugian multi-miliar dolar untuk tahun fiskal hingga Maret. Saham Japan Airlines juga mengalami penurunan 2,5 persen.

Kospi Korea Selatan merosot 0,77 persen. Sementara itu, saham di Australia turun, dengan S&P/ASX 200 turun lebih dari 1 persen.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,34 persenlebih rendah.

IMF pada hari Rabu menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk Asia-Pasifik menjadi -2,2 persen pada 2020. Ini menjadi prediksi  terburuk untuk kawasan sepanjang masa.

“Prospek Ekonomi Regional terbaru kami menunjukkan bahwa pemulihan dimulai pada kuartal ketiga, tetapi mesin pertumbuhan tidak semuanya bekerja dengan kekuatan yang sama di berbagai negara, yang mengarah pada pemulihan multispeed,” Jonathan D. Ostry, Direktur Pelaksana Departemen Asia dan Pasifik di IMF, tulis di posting blog.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Wall Street dan Harga Minyak

Semalam di Amerika Serikat, saham turun karena investor terus mengamati perkembangan dalam negosiasi stimulus virus korona AS. Dow Jones Industrial Average ditutup tergelincir 97,97 poin atau 0,4 persen menjadi 28.210,82. S&P 500 turun 0,2 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3.435,56. Sementara Nasdaq Composite turun 0,3 persen menjadi ditutup turun ke 11.484,69.

Harga minyak turun pada pagi  hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent turun 0,17 persen menjadi USD 41,66 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS merosot 0,25 persen menjadi USD 39,93 per barel.