Sukses

LPKR Bukukan Pendapatan Rp 8,58 Triliun di Kuartal III-2020

Pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 38,7 persen menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 1,71 triliun karena bisnis inti properti Perseroan mulai menunjukkan perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta Kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) masih mencatatkan kondisi baik pada kuartal III 2020. Pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp 8,58 triliun, stabil dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 8,56 triliun.

Adapun laba bruto konsolidasi naik menjadi sebesar Rp 3,32 triliun dari Rp 3,29 triliun. Raihan yang dinilai masih baik di tengah situasi ekonomi penuh tantangan akibat pandemi Covid-19.

CEO LPKR John Riady menyampaikan, pandemi hanya turut berpengaruh terhadap bisnis inti LPKR yakni rumah sakit, mall dan hotel.

Meski begitu, lini bisnis Real Estate Development mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 38,7 persen (Year on Year/yoy) pada sembilan bulan di 2020 seiring dengan pertumbuhan pada marketing sales dan penyelesaian proyek.

Pendapatan pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 1,71 triliun pada sembilan bulan di 2019.

Marketing sales naik sebesar 100 persen pada sembilan bulan 2020 menjadi Rp 2,28 triliun dari Rp 1,14 triliun didorong peluncuran perumahan terjangkau di level Holdco.

Pendapatan dari Real Estate Management & Services turun tipis 9,1 persen ke level Rp 6,15 triliun di sembilan 2020 dari Rp 6,76 triliun pada sembilan bulan di 2019, dikarenakan rumah sakit, mall dan hotel mulai memperlihatkan sedikit peningkatan setelah dilakukan pembukaan kembali.

John menyampaikan, sebagai perusahaan real estate terbesar di Indonesia berdasarkan total aset dan pendapatan, pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 38,7 persen menjadi Rp 2,37 triliun dari Rp 1,71 triliun karena bisnis inti properti Perseroan mulai menunjukkan perbaikan.

Hal ini didorong pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Cikarang, pengakuan pendapatan di LPKR untuk serah terima di tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan.

"Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales sembilan bulan di periode 2020 yang meningkat 100 persen YoY menjadi Rp 2,28 triliun dari Rp 1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu," ujar John.

Bisnis Real Estate Management & Services, pendapatan pada sembilan bulan periode 2020 turun tipis 9,1 persen mencapai Rp 6,15 triliun. Sementara pada periode sama tahun lalu Rp 6,76 triliun. Hal ini terjadi karena rumah sakit, mall dan hotel terus dihadapkan dengan kondisi yang menantang akibat dari pandemi.

Disampaikan John, kasus baru Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia pada kuartal tiga 2020 menyebabkan penutupan hotel yang berkepanjangan. Pengunjung mall yang lebih sedikit dari yang sebelumnya diperkirakan, dan lebih banyaknya dilakukan penanganan Covid di lini bisnis rumah sakit daripada pasien bisnis inti.

"Secara konsolidasi, pendapatan LPKR secara YoY tidak mengalami perubahan. Pendapatan konsolidasi pada sembilan bulan 2020 sebesar Rp8,58 triliun dibandingkan dengan Rp8,56 triliun pada sembilan bulan di 2019," ucap John.

Anak usaha LPKR yaitu Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat akibat dari suksesnya pemasaran produk hunian rumah tapak yang terjangkau, dan apartemen Orange County yang terus melanjutkan proses serah terima unit.

Pendapatan LPCK pada sembilan bulan 2020 naik sebesar 50 persen menjadi Rp 1,56 triliun dari Rp 1,04 triliun pada sembilan bulan di 2019.

Di mana proyek Orange Country mencatatkan pendapatan sebesar Rp837 miliar, naik sebanyak 91 persen dari Rp 438 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, pendapatan rumah hunian sebesar Rp 286,1 miliar naik dari Rp 218,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan tanah di Kawasan industri menjadi sebesar Rp 121,4 miliar dari Rp 66,3 miliar 2019.

Pada kuartal tiga 2020, pendapatan naik sebesar 34,8 persen menjadi Rp 504 miliar seiring dengan kenaikan pendapatan apartemen dan proyek hunian rumah tapak yang naik 66,1 persen dan 125,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

2 dari 2 halaman

Siloam

Sementara anak usaha lain, Siloam Hospital, hanya turun tipis 4,1 persen secara year on year menjadi Rp 5 triliun dari Rp 5,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Meski turun, Siloam masih berkontribusi sebanyak 80,5 persen terhadap total pendapatan recurring perusahaan di sembilan bulan 2020. Sementara pada periode sama tahun lalu berkontribusi sebanyak 75,2 persen.

Pada sembilan bulan 2020, Siloam mengoperasikan 39 rumah sakit di seluruh Indonesia. Disampaikan John, Siloam telah meningkatkan kapasitas testing COVID-19 secara signifikan untuk mendukung upaya Indonesia dalam menanggulangi virus.

Selama sembilan bulan 2020, Siloam telah melakukan 70 ribu tes PCR dan lebih dari 700 ribu tes rapid dan serologi.

Selain meningkatkan kapasitas tes, Siloam juga mendedikasikan 4 rumah sakit khusus untuk penanganan COVID-19.

LPKR membukukan laba bruto konsolidasian di sembilan bulan 2020 sebesar Rp 3,32 triliun dari Rp 3,29 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.

Laba bruto pada segmen Real Estate Development naik sebesar 71,2 persen menjadi Rp 934 miliar di sembilan bulan 2020 dari Rp 545 miliar pada sama tahun lalu.

Sedangkan laba bruto lini bisnis Real Estate Management & Services (rumah sakit, mall dan yang lainnya) turun sebanyak 12,3 persen YoY menjadi Rp2,32 triliun pada sembilan bulan 2020 dari Rp2,65 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

“Kuartal ketiga sangat sukses untuk lini bisnis property dengan marketing sales sebesar Rp1,2 triliun, atau kenaikan sebesar 304 persen YoY. Kami berharap di tahun-tahun mendatang ketika kami melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi di Lippo Karawaci, kami dapat menunjukkan kuartal ini sebagai titik balik dimana lini bisnis property dibawah tim manajemen baru telah sukses," dia menandaskan.

Video Terkini