Sukses

211 Saham Menguat, IHSG Dibuka Naik ke 5.139,05

Sebanyak 211 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 53 saham melemah.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan Selasa (3/11/2020), IHSG menguat 18,85 poin atau 0,37 persen ke level 5.133,98. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 23,38 poin atau 0,42 persen ke level 5.139,05.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,64 persen ke posisi 793,70. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.147,28. Sedangkan terendah 5.133,98.

Sebanyak 211 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 53 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 42.400 kali dengan volume perdagangan 748 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 516 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 76 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.666 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 1 sektor yang berada di zona merah yaitu kontruksi yang turun 0,59 persen.

Sedangkan sektor yang menguat dipimpin oleh aneka industri yang melonjak 1,25 persen. Kemudian sektor pertambangan yang menguat 0,99 persen dan sektor infrastruktur naik 0,68 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain, BGTG naik 9,80 persen ke Rp 56 per lembar saham. Kemudian CSMI naik 9,43 persen ke Rp 580 per saham dan CANI naik 8,93 persen ke Rp 122 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain BAJA turun 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham, HELI yang turun 6,86 persen ke Rp 190 per lembar saham dan IFII turun 6,78 persen ke Rp 110 per saham.

Dalam riset Ashmore, bursa saham AS naik menjelang pemilihan Presiden AS tetapi turun dari sesi tertinggi di tengah melemahnya saham teknologi. Semua sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, sektor energi naik 3,7 persen, sektor komunikasi menguat 0,1 persen.

Dalam 14 pemilihan Senat AS, enam kursi diproyeksikan untuk mengubah kontrol partai, lima ke Demokrat dan satu ke Republik.

Harga emas naik pada awal minggu penting yang membawa pemilihan presiden dan pertemuan kebijakan Federal Reserve sebagai peristiwa yang berisiko besar.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Sepanjang perdagangan, IHSG berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(2/11/2020), IHSG ditutup turun 13,09 poin atau 0,26 persen ke posisi 5.115,12. Sementara, indeks saham LQ45 juga melemah 0,24 persen ke posisi 788,60.

 

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.130,68 dan terendah 5.073,50.

Pada sesi penutupan pedagangan, 295 saham melemah sehingga membawa IHSG di zona merah. Sedangkan 134 saham menghijau dan 164 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 786.414 kali dengan volume perdagangan 11,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 528,83 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.647.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang menguat yaitu pertambangan melonjak 0,71 persen, keuangan naik 0,69 persen dan perdagangan menguat 0,16 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor perkebunan yang anjlok 2,30 persen. Kemudian disusul sektor konstruksi turun 1,68 persen dan sektor infrastruktut melemah 1,46 persen.

Saham yang menguat antara lain DKFT yang naik 34,55 persen ke Rp 148 per lembar saham. Kemudian WICO yang naik 19,88 persen ke Rp 585 per lembar saham dan PBSA yang yang naik 18,33 persen ke Rp 710 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PLAN yang melemah 7,58 persen ke Rp 244 per lembar saham. Kemudian SGRO turun 6,99 persen ke Rp 1.330 per lembar saham dan MASA turun 6,98 persen ke Rp 600 per lembar saham.