Sukses

Seluruh Sektor Menghijau, IHSG Dibuka Melonjak ke 5.184,60

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.186,97. Sedangkan terendah 5.161,39.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. 

Pada prapembukaan perdagangan Kamis (5/11/2020), IHSG menguat 56,19 poin atau 1,10 persen ke level 5.161,39. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih tetap menguat dengan naik 77,63 poin atau 1,57 persen ke level 5.184,60.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 2,17 persen ke posisi 798,79. Seluruh indeks acuan berada di zona hijau.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.186,97. Sedangkan terendah 5.161,39.

Sebanyak 205 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 40 saham melemah dan 111 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 27.287 kali dengan volume perdagangan 606,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 482 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 33 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.427 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor aneka industri yang melonjak 1,88 persen. Kemudian sektor kontruksi yang menguat 1,75 persen dan sektor infrastruktur naik 1,51 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain, BBHI naik 24,64 persen ke Rp 344 per lembar saham. Kemudian IFII naik 21,95 persen ke Rp 150 per saham dan LMPI naik 12 persen ke Rp 83 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain KARW turun 6,98 persen ke Rp 80 per lembar saham, PALM yang turun 6,75 persen ke Rp 304 per lembar saham dan KOTA turun 6,38 persen ke Rp 264 per saham.

Berdasarkan riset Ashmore, bursa saham AS ditutup menguat karena hasil Pilpres AS terus masuk. Sebanyak 7 dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi dengan sektor perawatan kesehatan naik 4,5 persen.

Joe Biden memenangkan Wisconsin menawarkan dia jalan yang lebih jelas untuk mengalahkan Presiden Donald Trump. Namun, Kongres Demokrat menghadapi hilangnya pengaruh dalam negosiasi atas paket stimulus AS.

Perdagangan obligasi tertekan mengirimkan imbal hasil lebih rendah karena tekanan meningkat bagi Federal Reserve untuk mengisi kesenjangan stimulus dengan untuk mendukung ekonomi yang terpukul karena pandemi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Penutupan 4 November 2020

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu pekan ini. Pada awal perdagangan, IHSG padahal berada di zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (4/11/2020), IHSG ditutup turun 54,25 poin atau 1,05 persen ke posisi 5.105,19. Sementara, indeks saham LQ45 juga melemah 1,72 persen ke posisi 781,13.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.188 dan terendah 5.105,19.

Pada sesi penutupan pedagangan, 281 saham melemah sehingga membawa IHSG di zona merah. Sedangkan 158 saham menghijau dan 160 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 711.652 kali dengan volume perdagangan 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 123,3 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.394.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang menguat yaitu perdagangan menguat 0,34 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor keuangan yang anjlok 1,72 persen. Kemudian disusul sektor konstruksi turun 1,68 persen dan sektor aneka industri melemah 1,56 persen.

Saham yang menguat antara lain KARW yang naik 34,38 persen ke Rp 86 per lembar saham. Kemudian BHIT yang naik 33,33 persen ke Rp 72 per lembar saham dan PNSE yang naik 25 persen ke Rp 800 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PLAN yang melemah 7,44 persen ke Rp 224 per lembar saham. Kemudian TEBE turun 7 persen ke Rp 1.130 per lembar saham dan XPFT turun 6,92 persen ke Rp 605 per lembar saham.