Sukses

405 Saham Melemah, IHSG Ditutup Anjlok ke 5.612,41

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang menguat yaitu perkebunan.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham awal pekan ini. Sebanyak 405 saham melemah sehingga membawa bursa saham Indonesia ke zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (30/11/2020), IHSG ditutup turun dalam 170,92 poin atau 2,96 persen ke posisi 5.612,41. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 4,03 persen ke posisi 883,06.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.798,29 dan terendah 5.563,86.

Pada sesi penutupan pedagangan, 112 saham perkasa tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 405 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 115 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham sangat ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.960.583 kali dengan volume perdagangan 35,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 32,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 2,52 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.125.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya ada satu sektor yang menguat yaitu perkebunan yang naik 2,21 persen.

Sektor yang melemah dipimpin oleh infrastruktur yang anjlok 5 persen. Kemudian diikuti sektor aneka industri yang melemah 3,92 persen dan sektor keuangan turun 3,31 persen.

Saham yang menguat antara lain TOBA yang naik 23,50 persen ke Rp 494 per lembar saham. Kemudian HRUM yang naik 21,40 persen ke Rp 2.780 per lembar saham dan YPAS yang naik 16,67 persen ke Rp 462 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain CSAP yang melemah 6,99 persen ke Rp 346 per lembar saham. Kemudian LPPF turun 6,99 persen ke Rp 1.265 per lembar saham dan UNTR turun 6,98 persen ke Rp 23.000 per lembar saham.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pembukaan Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Pada praperdagangan, IHSG sempat berada di zona merah.

Pada pra-pembukaan perdagangan Senin (30/11/2020), IHSG turun 3,66 poin atau 0,06 persen ke level 5.779,67. Namun pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG menguat 6,23 poin atau 0,12 persen ke 5.790,33.

Sementara indeks saham LQ45 juga menguat 0,07 persen ke posisi 920,49. Sebagian besar indeks acuan bergerak di zona hijau

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.798,29. Sedangkan terendah 5.779,67.

Sebanyak 227 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 46 saham melemah dan 189 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 52.012 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 641,3 miliar.

Tercatat, investor asing jual saham di pasar regular mencapai Rp 66,59 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.101 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang berada di zona merah yaitu sektor infrastruktur yang turun 0,8 persen, sektor keuangan turun 0,12 persen dan perdagangan turun 0,7 persen.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh perkebunan yang melesat 3,36 persen. Kemudian diikuti sektor konstruksi yang naik 1,61 persen dan sektor pertambangan naik 0,27 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain WAPO naik 12,5 persen ke Rp 72 per lembar saham. Kemudian LPKR naik 11,65 persen ke Rp 232 per saham dan HITS naik 11,61 persen ke Rp 500 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain ERTX turun 6,72 persen ke Rp 125 per lembar saham, TGRA yang turun 6,92 persen ke Rp 107per lembar saham dan EPAC turun 6,71 persen ke Rp 139 per saham.