Sukses

Selama Pandemi, Nilai Transaksi BRI Danareksa Sekuritas Tembus Rp 30 triliun

PT BRI Danareksa Sekuritas mencatat selama pandemi covid-19 angka transaksi harian saham pernah meningkat hingga Rp 30 triliun per hari.

Liputan6.com, Jakarta - PT BRI Danareksa Sekuritas mencatat selama pandemi covid-19 angka transaksi harian saham pernah meningkat hingga Rp 30 triliun per hari, dan rata-rata frekuensi transaksi harian juga meningkat hingga 1 juta transaksi.

“Beberapa hari terakhir kemarin ada angka-angka yang mengejutkan sampai rata-rata frekuensi transaksi hariannya mencapai 1 juta lebih dan rata-rata nilai transaksi hariannya pernah mencapai Rp 30-an triliun,” kata Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi dalam Sharia investment gaining momentum in indonesia economic recovery, Senin (7/12/2020)

Menurutnya fenomena covid-19 ini awalnya memang cukup menggetarkan kita semua dan membuat berbagai pihak merasa pesimis, apakah kita akan mampu bertahan? tetapi ternyata statistik yang ada justru menunjukkan sesuatu yang luar biasa.

“Saya infokan rasa rata-rata nilai transaksi harian sebelum covid Rp 9 triliun per hari, setelah covid-19 turun Rp 7 triliun per hari. Tapi alhamdulillah per 7 Desember sudah  sudah Rp 8,5 triliun per hari, luar biasa,” ujarnya.

Kemudian yang sangat menarik adalah frekuensi transaksi harian yang tadinya rata-rata tahun lalu 400 ribu kemudian naik 500 ribu per hari sekarang sudah 400-600 ribu perhari, bahkan pernah hingga 1 juta transaksi per hari dengan nilai transaksi Rp 30 triliun, kata Friderica.

Tentu ini merupakan suatu fenomena yang mengejutkan sekaligus menggembirakan yaitu bangkitnya investor domestik terutama ritel di pasar modal Indonesia. Jika dilihat dari angka Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sekitar 66 persen nilai transaksi saham di tahun 2020 didapat atau didominasi oleh investor domestik.

Sementara 44 persennya berasal dari investor ritel di Indonesia, tentu ini menjadi suatu peluang yang harus dimanfaatkan, terutama bagi BRI Danareksa Sekuritas yang telah mendapat amanah dari pemegang saham.

“Kami akan fokus dalam pengembangan ritel, tentu untuk lini bisnis yang saat ini kami sudah cukup baik dalam hal pelayanan klien dan lain-lainnya kami akan terus tingkatkan. Tapi kami saat ini akan fokus pada pengembangan ritel di Indonesia,” jelasnya.

Meskipun awal pandemi menyebabkan indeks harga saham gabungan turun yang tadinya di level 6.000 turun ke level 3.936 akibat pandemi. Namun demikian seluruh regulator BRI Danareksa mampu menunjukkan sinergi yang luar biasa yang dibantu dengan program pemulihan ekonomi nasional.

“Berbagai stimulus yang diberikan Alhamdulillah indeks harga saham gabungan bisa mulai merangkak naik hingga saat ini melihat pertumbuhan yang menggembirakan di saat masa pandemi covid-19,” pungkasnya.   

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kembangkan Keuangan Syariah, BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan D'One Syariah

PT BRI Danareksa Sekuritas meluncurkan syariah online trading system dengan nama Danareksaonline Syariah atau D'One Syariah. Peluncuran ini untuk mendorong dan mengembangkan keuangan syariah di pasar modal Indonesia.

“Kita memang memiliki rekam jejak yang panjang, kami telah hadir bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan bahkan sebelumnya melalui Danareksa Group kami telah banyak sekali hadir dalam pertumbuhan pasar modal Indonesia,” kata Direktur Utama PT BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi dalam “Sharia investment gaining momentum in indonesia economic recovery, Senin (7/12/2020).

Ia menegaskan, melalui rekam jejak pengalaman melalui pasar modal tersebut, BRI Danareksa Sekuritas berkomitmen menjadi agen pertumbuhan ekonomi terbaik di Indonesia. Komitmen terbaru diwujudkan dengan meluncurkan layanan D'One Syariah.

Menurutnya, pandemi covid-19 berdampak parah terhadap perekonomian Indonesia. Ta terkecuali dengan pasar modal Indonesia. Namun saat ini, dengan adanya program pemulihan ekonomi nasional maka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai merangkak kembali.

Ia juga mengatakan, dari sisi syariah yang cukup menarik adalah pernyataan dari Inggris mengenai pengembangan keuangan syariah. Inggris merupakan pusat pengembangan syariah dunia, dan Inggris mengatakan bagaimana peran islamic finance dalam ekonomi recovery pasca Covid-19.

“Itu luar biasa, memang islamic finance selalu mengedepankan beberapa hal yang baik dalam situasi saat ini, contohnya di islamic finance itu mengedepankan equity risk share instrument seperti utang obligasi, dan mengedepankan etika dalam pengembangan investasinya,”ujarnya.

Kemudian Islamic Finance juga mengedepankan berbagai inovasi dari traditional banking. Menurutnya kini semua orang banyak membicarakan tentang keuangan syariah, baik di perbankan maupun di pasar modal.

“Saat ini dari 708 emiten di Bursa efek Indonesia, 444 emitennya sudah saham syariah atau sekitar 64 persennya sudah saham Syariah, 52 persen dari market kapitalisasi saham Syariah, 66 persen volume transaksi saham Syariah, 67 persen frekuensi transaksi saham Syariah,” ujarnya.

Demikian BRI Danareksa Sekuritas akan fokus dalam pengembangan ritel dan pengembangan Syariah di pasar modal Indonesia, itulah alasan pihaknya meluncurkan Syariah online trading system “D'One Syariah”. 

3 dari 3 halaman

Infografis Protokol Kesehatan