Sukses

IHSG Ditutup Melemah, Namun Masih Mampu Bertahan di Atas 6.000

Selama perdagangan saham, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.023,21 dan terendah 5.965,80.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Meskipun melemah, IHSG masih mampu bertahan di atas level 6.000.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (15/12/2020), IHSG ditutup turun 2,38 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.010,51. Sementara, indeks saham LQ45 menguat 0,59 persen ke posisi 946,72.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.023,21 dan terendah 5.965,80.

Pada sesi penutupan pedagangan, 200 saham perkasa tetapi tak mampu membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 271 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 153 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.330.381 kali dengan volume perdagangan 22,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,6 triliun.

Investor asing beli saham Rp 547 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.124.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya dua sektor yang berada di zona hijau yaitu sektor aneka industri yang naik 3,92 persen dan sektor infrastruktur yang menguat 2,05 persen.

Sementara sektor yang melemah dipimpin oleh sektor kontruksi yang anjlok1,06 persen. Disusul sektor barang konsumsi turun 1,03 persen dan sektor perdagangan melemah 0,79 persen.

Saham yang menguat antara lain ASJT yang naik 34 persen ke Rp 206 per lembar saham. Kemudian ATAP yang naik 34,07 persen ke Rp 244 per lembar saham dan ZBRA yang naik 33,93 persen ke Rp 75 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain COCO yang melemah 6,99 persen ke Rp 865 per lembar saham. Kemudian CLAY turun 6,96 persen ke Rp 1.470 per lembar saham dan BBYB turun 6,94 persen ke Rp 322 per lembar saham.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pembukaan Perdagangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di dua zona pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Semula IHSG menghijau tetap tak lama kemudian mengalami tekanan dan berada di zona merah.

Pada pra-pembukaan perdagangan Selasa (15/12/2020), IHSG naik tipis 0,99 poin atau 0,02 persen ke level 6.013,51. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG masih menguat 5,07 poin atau 0,11 persen ke 6.018,48.

 

Namun tak lama kemudian, IHSG mengalami tekanan hingga turun 13,87 poin atau 0,18 persen ke level 6.002,45.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,01 persen ke posisi 041,43. Sebagian besar indeks acuan bergerak di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.022,18. Sedangkan terendah 5.977,75.

Sebanyak 173 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 96 saham melemah dan 170 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 74.026 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 64 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.085 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 0,54 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan melemah 0,42 persen dan sektor infrastruktur turun 0,40 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain ATAP naik 34,07 persen ke Rp 244 per lembar saham. Kemudian PTDU naik 25 persen ke Rp 380 per saham dan APEX naik 24,71 persen ke Rp 424 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain BEKS turun 6,93 persen ke Rp 376 per lembar saham, SDMU yang turun 6,76 persen ke Rp 69 per lembar saham dan FIRE turun 6,73 persen ke Rp 970 per saham.