Sukses

Jack Ma Menghilang, Saham Alibaba Anjlok

Cukup lama menghilang dari publik, Jack Ma tak terlihat setelah dirinya melontarkan kritik pada Pemerintah Cina yang dipimpin Presiden Xi Jin Ping.

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi sosok yang banyak dicari saat ini, Jack Ma menarik perhatian setelah trending topic di Twitter Indonesia. Hal ini tak terlepas dari pertanyaan publik terkait keberadaan miliarder asal Cina tersebut. Jack Ma menghilang menekan saham Alibaba.

Cukup lama menghilang dari publik, Jack Ma tak terlihat setelah dirinya melontarkan kritik pada Pemerintah Cina yang dipimpin Presiden Xi Jin Ping. Sejalan dengan itu, saham Alibaba anjlok.

Tercatat pada pekan lalu, saham perusahaan ini anjlok hingga 8 persen. Tak hanya induk perusahaan, beberapa anak usaha Alibaba juga mengalami penurunan saham hingga 5,68 persen pada Senin, 4 Januari 2021.

Mengutip CNBC, Selasa, (5/1/2021), saham Alibaba di bursa saham Hong Kong turun 2,15 persen pada Senin, 4 Januari 2021.

"Saya pikir dia (Jack Ma-red) telah disuruh untuk diam. Ini adalah situasi yang cukup unik, lebih terkait dengan skala Ant dan kepekaan terhadap regulasi keuangan," ujar Chairman Konsultan Teknologi BDA China, Duncan Clark.

Menjadi investor terbesar Alibaba, SoftBank harus rela mengalami kerugian. Diketahui saham investasi yang dimiliki mencapai 24,9 persen atau sekitar USD 143 miliar (Rp1,987 triliun).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Jack Ma Tak Pernah Terlihat Sejak Penangguhan IPO Ant

Sebelumnya, Jack Ma dilaporkan tidak muncul di depan umum selama lebih dari dua bulan. Spekulasi tentang Jack ma hilang semakin meningkat ketika gagal tampil sebagai juri di episode terakhir acaranya sendiri, Africa's Business Heroes.

Ia tak pernah terlihat sejak penawaran umum perdana (IPO) Ant ditangguhkan pada November 2020. Kampanye melawan dari Alibaba dan rekan-rekannya semakin meningkat, setelah Jack Ma mengkritik pemerintah Cina dalam pidato publiknya karena ketinggalan zaman.

Dia bahkan menuduh sistem keuangan dan peraturan Cina menghambat inovasi. Jack Ma juga menyerukan perubahan untuk memperluas layanan keuangan ke lebih banyak perusahaan kecil dan individu berdasarkan teknologi.