Sukses

Wika Gedung Incar Kontrak Baru Rp 4,2 Triliun pada 2021

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menyatakan komposisi perolehan kontrak baru 2021 dari pemerintah 44 persen, BUMN/BUMD sebesar 19 persen, dan swasta 37 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk atau Wika Gedung (WEGE) menargetkan untuk memperoleh kontrak (Order Book) sebesar Rp 15,52 triliun pada 2021.

Target ini naik 6,27 persen dari target Revisi RKAP 2020 sebesar Rp 14,61 triliun. Target kontrak dihadapi tersebut terdiri dari target kontrak baru (new contract) Rp 4,22 triliun dan carry over 2020 sebesar Rp 11,30 triliun. 

Sedangkan target kontrak baru 2021 sebesar Rp 4,22 triliun naik 22,63 persen dari target Revisi Kontrak Baru 2020 sebesar Rp 3,44 triliun.

Komposisi perolehan kontrak baru 2021 direncanakan berasal dari pemerintah 44 persen; BUMN/BUMD 19 persen; dan swasta 37 persen. 

"Dari komposisi tersebut, menunjukkan bahwa WEGE fokus pada proyek- proyek yang memiliki pendanaan yang kuat, jelas dan independen," ujar Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo, seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (5/1/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Target Penjualan

Sementara, target penjualan (termasuk Penjualan Joint Operation /JO) 2021 sebesar Rp3,84 triliun naik 44,26 persen dari target Revisi RKAP 2020 Rp 2,66 triliun, dengan target laba bersih mencapai Rp 231,67 miliar atau 67,26 persen naik dari target revisi laba bersih 2020 Rp 138,51 miliar.

Untuk pengembangan bisnis pada 2021, perusahaan menggelontorkan belanja modal (Capital Expenditure) sebesar Rp 301,07 miliar, yang diperuntukkan untuk investasi fixed asset dan pengembangan usaha pada bisnis konsesi.

"WEGE Optimis target perusahaan 2021 dapat tercapai karena perusahaan memiliki pasar yang jelas dan independen dengan dukungan fundamental perusahaan yang sehat,” tegas Nariman. 

Selain itu, Nariman mengatakan kelangsungan bisnis perusahaan pada 2021 tetap dapat berjalan  baik. Hal ini karena WEGE memiliki proyek-proyek carry over sebesar Rp 11,30 triliun yang dapat dikerjakan pada 2021.