Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk/BRI (BBRI) dikabarkan tengah menjajaki rencana pengumpulan dana dengan menerbitkan saham baru atau rights issue sekitar USD 1 miliar atau Rp 14 triliun.
Kabar yang beredar BRI sedang bekerja dengan penasihat atau konsultan mengenai potensi penggalangan dana. Menurut sumber, aksi korporasi tersebut paling cepat dilakukan pada semester I 2021. Dana tersebut untuk memperkuat modal untuk persiapan potensi akuisisi. Demikian mengutip Bloomberg, Jumat, (8/1/2021).
Namun demikian, saat dikonfirmasi oleh Liputan6.com, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Aestika Oryza Gunarto menampik kabar tersebut.
Advertisement
"Terkait pemberitaan right issue tersebut, kami sampaikan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar,” ujar dia, Jumat, 8 Januari 2021.
Baca Juga
Ia menambahkan, saat ini BRI tengah fokus untuk memacu kinerja perseroan untuk turut menyokong program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Utamanya untuk UMKM sebagai salah satu sektor vital dalam perekonomian nasional.
"Fokus BRI adalah untuk terus memacu kinerja dan berperan dalam program pemulihan nasional pasca pandemi, agar kita semua, masyarakat Indonesia bisa kembali bangkit. Terutama para pelaku UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi kita,” ujar dia.
Aestika menuturkan, rencana bisnis BRI adalah menyediakan ruang untuk pendanaan yang berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan tetap mempertimbangkan kondisi likuiditas dan pasar pada 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sesi I, Saham BBRI Menguat
Pada penutupan perdagangan sesi I, Jumat, 8 Januari 2021, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk menguat 1,64 persen ke posisi Rp 4.350 per saham. Saham BBRI sempat berada di level tertinggi Rp 4.390 dan terendah Rp 4.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.786 kali dengan nilai transaksi Rp 466 miliar.
Advertisement