Sukses

Sritex Bakal Terbitkan Obligasi Rp 4,59 Triliun

Surat utang atau obligasi PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex akan ditawarkan kepada investor di luar wilayah Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan menerbitkan surat utang atau obligasi berdenominasi dolar AS sebanyak-banyaknya USD 325 juta atau sekitar Rp 4,59 triliun (USD 1=Rp14.150).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/1/2021), obligasi global perusahaan disebut Sritex tersebut akan dijamin oleh PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha, dan PT Primayudha Mandirijaya, yang merupakan anak usaha perseroan.

Obligasi itu akan ditawarkan kepada investor di luar wilayah Indonesia. Penawaran itu bukan termasuk kepada suatu penawaran umum di Indonesia berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal. Selain itu juga bukan merupakan penawaran terbatas berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 30/POJK.04/2019 tentang penerbitan efek bersifat utang dan sukuk yang dilakukan tanpa penawaran umum.

Obligasi itu akan didaftarkan di Bursa Efek Singapura. Hingga September 2020, penjualan tumbuh 1,34 persen menjadi USD 907,11 juta dari periode sama tahun sebelumnya USD 895,07 juta.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 103,93 persen menjadi USD 70,89 juta hingga September 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 34,76 juta. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 158,65 juta pada 30 September 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 11 Januari 2021

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan bahkan hampir tembus posisi 6.400 pada perdagangan saham, Senin, 11 Januari 2021.

Mengutip data RTI, IHSG naik dua persen atau 125,10 poin ke posisi 6.382,93. Indeks saham LQ45 mendaki 2,22 persen ke posisi 1.001,02. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 263 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. 240 saham melemah menjadi penahan penguatan IHSG. 134 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.840.000 dengan volume perdagangan 31,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 23,3 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 2,36 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.169.

Sebagian besar sektor saham menghijau dengan sektor saham keuangan memimpin penguatan 3,86 persen. Sektor saham perdagangan naik 2,38 persen dan sektor saham barang konsumsi mendaki 2,23 persen.

Saham-saham catatkan top gainers atau naik signifikan antara lain saham CITY menguat 34,78 persen ke posisi Rp 248 per saham, saham KOIN melonjak 34,56 persen ke posisi Rp 183 per saham, dan saham BOSS mendaki 34,55 persen ke posisi Rp 222 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain POLA turun 6,8 persen ke posisi Rp 173 per saham, saham BBYB tergelincir 6,98 persen ke posisi Rp 214 per saham, dan saham RONY merosot 6,96 persen ke posisi Rp 214 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,11 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,17 persen, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,60 persen.

Indeks saham Thailand melemah 0,11 persen, indeks saham Shanghai merosot 1,08 persen, dan indeks saham Singapura susut 0,23 persen.