Sukses

Pasar Saham Respons Positif Penerapan Pembatasan Kegiatan di Jawa dan Bali

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat meski di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mulai 11 Januari-25 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham merespons positif kebijakan Pemerintah Indonesia yang memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Tercermin dari penutupan IHSG pada 11 Januari 2021 yang menguat 125 poin atau 2 persen di level 6.382,98. Penguatan IHSG berlanjut pada pembukaan perdagangan saham 12 Januari 2021 yang naik 0,57 persen atau 36 poin ke posisi 6.419,7.

"Kebijakan PSBB ketat ini disetujui pasar, dampaknya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) positif," kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (12/1/2021).

Ibrahim menjelaskan kebijakan ini direspons positif karena beberapa negara juga melakukan hal yang sama. Demi mengurangi dampak dari penyebaran COVID-19, sejumlah negara juga melakukan upaya pembatasan wilayah (lockdown). Semisal Inggri, Eropa, Jerman, Spanyol, sampai beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Singapura dan Indonesia.

"Di Inggris juga melakukan lockdown secara nasional untuk mencegah penyebaran virus dan masyarakatnya menjalani vaksinasi," kata Ibrahim.

Indonesia yang juga melakukan PPKM mulai 11 Januari 2021 lalu sebagai upaya pengendalian penyebaran virus. Apalagi, terjadi kenaikan jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 pasca momentum libur Natal dan Tahun Baru. Sehingga, penerapan PPKM diberlakukan untuk mengendalikan keadaan.

"Di Indonesia pasca libur natal dan tahun baru kasus makin banyak, dan saya melihat Indonesia mengkloning yang dilakukan negara lain, melakukan pengetatan PSBB (PPKM)," kata dia.

Upaya ini pun direspons positif oleh pasar saham. Tercermin dari pergerakannya yang positif. "Artinya PSBB yang dilakukan pemerintah ini disetujui pasar," ia menambahkan.

Dalam hal ini, beberapa saham farmasi dan teknologi mendulang keuntungan. Selain dua sektor itu, sektor perbankan dan ritel juga ikut terdampak positif dengan adanya kebijakan ini.

"Yang diuntungkan ini farmasi, teknologi, perbankan dan kemudian ritel," kata dia.

Sektor ritel, tambah Ibrahim tetap diuntungkan lantaran dia melihat masyarakat Indonesia sudah mulai terbiasa dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini diubah menjadi PPKM.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Penutupan IHSG pada Sesi I

Sebelumnya, sempat bergerak di zona merah, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Selasa, 12 Januari 2021.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 13,10 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.396,04. Indeks saham LQ45 melemah 0,17 persen ke posisi 999,30. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Ada sebanyak 293 saham melemah sehingga menekan IHSG. 169 saham menguat dan 153 saham diam di tempat. Pada sesi I, IHSG bergerak di rentang 6.435-6.353,30.

Total frekuensi perdagangan saham 1.221.092 dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 445,33 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.239.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham pertanian melemah 1,71 persen, sektor saham infrastruktur merosot 1,07 persen dan sektor saham aneka industri tergelincir 0,63 persen. Sektor saham keuangan menguat 1,07 persen, dan memimpin penguatan.

3 dari 3 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham bank catat top gainers atau menguat signifikan antara lain saham BEKS melonjak 23,40 persen ke posisi Rp 116 per saham, saham BRIS menanjak 20,39 persen ke posisi Rp 3.660 per saham, saham MEGA naik 19,95 persen ke posisi Rp 12.775 per saham.

Lalu ada saham BBKP menanjak 15,57 persen ke posisi Rp 705 per saham, saham BINA menguat 14,89 persen ke posisi Rp 810 per saham, dan saham AGRO mendaki 11,41 persen ke posisi Rp 1.465 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PPGL turun 9,76 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham BBYB tergelincir 7 persen ke posisi Rp 372 per saham, saham PEGE susut 6,92 persen ke posisi Rp 121 per saham.

Â