Sukses

Investor Cermati Perkembangan Kasus COVID-19, Bursa Saham Asia Bervariasi

Bursa saham Asia bergerak variasi seiring investor mencermati perkembangan kasus COVID-19.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik bergerak beragam pada perdagangan Rabu pagi (13/1/2021) seiring investor mengamati perkembangan kasus COVID-19.

Di Jepang, indeks saham Nikkei naik 0,1 persen, sedangkan indeks saham Topix melemah 0,1 persen. Pemerintah Jepang akan memperluas keadaan darurat ke lebih banyak daerah pada Rabu pekan ini.

Hal itu terjadi setelah Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga baru-baru ini mengumumkan keadaan darurat di Tokyo dan tiga daerah lainnya. Hal ini untuk membendung peningkatan kasus COVID-19.

Di Korea Selatan, indeks saham Kospi menguat 0,22 persen, indeks saham Australia melemah 0,2 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik menguat 0,16 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu (13/1/2021).

Di wall street, indeks Dow Jones Industrial Average naik 60 poin dan ditutup pada 31.068,69. Nasdaq Composite mengakhiri hari perdagangannya dengan mencatatkan kenaikan 0,3 persen pada 13.072,43. Indeks saham S&P 500 naik sebagian pada menjadi 3.801,19.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Dibayangi Imbal Hasil Obligasi

Pergerakan indeks saham di Amerika Serikat terjadi karena imbal hasil pada benchmark Treasury 10 tahun yang diperdagangkan secara singkat di 1,187 persen, ini merupakan level tertinggi sejak Maret. 

Investor juga akan mengamati perkembangan dari Washington. DPR AS akan mendorong upaya untuk menggulingkan Presiden Donald Trump dari jabatannya karena menghasut serangan massa di Capitol minggu lalu.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Bursa Saham Asia

  • Investor