Sukses

Alasan Wika Lepas Terminal Peti Kemas di Belawan

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan kepemilikan di terminal peti kemas mencapai 15 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) akan melepas atau divestasi Terminal Peti Kemas di Belawan, Sumatra Utara meski merupakan salah satu aset andalan.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya saat berada di acara  InvesTalk Series. Dalam keterangan yang diberikan, WIKA mengaku hasil divestasi ini akan digunakan untuk capital recycle.

"Kepemilikan WIKA di terminal Peti Kemas itu mencapai 15 persen. hasilnya nanti rencananya akan digunakan untuk capital recycle," ujar dia, ditulis Kamis, (14/1/2021).

Selain Peti Kemas, Mahendra juga mengaku memiliki rencana untuk melakukan divestasi beberapa jalan tol setelah selesai dibangun. Hal ini sejalan dengan strategi linked and matched dari pengerjaan konstruksi.

"Mungkin untuk sovereign wealth fund (SWF) akan menguntungkan eminten infrastruktur. Dampak tidak langsungnya ialah proyek yang tadinya terhambat bisa segera dikerjakan," ujar dia.

Tak hanya itu, Mahendra juga mengaku SWF diharapkan mampu mempermudah WIKA untuk mencari dana untuk pembangunan infrastruktur. "Kami masih melakukan kajian mengenai potensi aset yang bisa dikelola oleh SWF," tutur Mahendra.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Wijaya Karya Siapkan Belanja Modal Rp 3 Triliun pada 2021

Sebelumnya, PT Wijaya Karya (WIKA) telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3 triliun untuk 2021. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya (Wika) Mahendra Vijaya saat berbincang di acara InvesTalk Series, Rabu, 13 Januari 2021.

"Untuk tahun 2020 capex kami itu sebesar Rp2,395 triliun. Untuk tahun 2021 ada peningkatan menjadi Rp3 trilun untuk capex kami," kata Wijaya.

Saat disinggung untuk apa saja capex yang telah disiapkan, Vijaya mengaku sebagian besar akan digunakan untuk investasi kontrak yang telah terjadi pada 2020.  

"Jadi memang rencana capex sebesar Rp3 triliun itu banyak terpakai untuk investasi yang sudah jalan sebelumnya, seperti Jalan tol PP Semarang Demak yang sudah kontrak di tahun 2020," ujar dia.

Selain itu, capex yang telah dianggarkan diakui Vijaya masih sangat konservatif sehingga mampu mendukung kinerja Wika dan mencapai target yang telah ditetapkan.

"Untuk tahun 2021, nilai capexnya masih relatif koservasif. Kita lanjut dengan harapan segera diselesaikan dan rencana untuk investasi segera tersusun," tutur dia.  

Â