Liputan6.com, Jakarta - Terlihat di media sosial putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, pergerakan saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) naik secara signifikan.
Hingga pukul 10:42 WIB, diketahui kenaikan saham BJTM mencapai 14,2 persen atau 120 poin menjadi Rp955 per lembar saham.
Advertisement
Baca Juga
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, saham BJTM naik 10,65 persen atau 90 poin ke posisi 935. Saham BJTM sempat berada di level tertinggi 970 dan terendah 935. Total frekuensi 47.292 kali dengan volume 6.046.720 lot. Nilai transaksi Rp 562,1 miliar.
Dalam unggahannya Jumat (15/1/2021), Twitter @kaesangp membagi sebuah gambar dengan tulisan "BJTM apabilan tembus di atas 845 bisa berpotensi melaju ke area fibonacci extension 1.61 di area sekitar 1000."
Hanya referensi, bukan perintah untuk jual ato beli pic.twitter.com/4uhsVei0Jt
— Kaesang Pangarep (@kaesangp) January 14, 2021
Sebelumnya Kaesang juga sempat membagikan gambar terkait saham BJTM, Kamis 14 Januari 2021. "Valuasi murah, PE (price to earning) Ratio hanya 7.5x dengan ROE (return on equity) 13 persen,” tulis Kaesang.
Valuasi murah, PE Ratio hanya 7.5x dengan ROE 13% #SangMology pic.twitter.com/fYMEXvoMdg
— Kaesang Pangarep (@kaesangp) January 14, 2021
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kinerja Bank Jatim hingga November 2020
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), BJTM mencatatkan kenaikan laba bersih 1,07 persen menjadi Rp 1,32 triliun hingga November 2020 bila dibandingkan periode yang sama 2019.
Pendapatan bunga perseroan naik 4,61 persen menjadi Rp 5,49 triliun hingga November 2020. Pendapatan bunga bersih naik 2,38 persen menjadi Rp 3,77 triliun hingga November 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,68 triliun.
Perseroan mencatatkan total aset tumbuh 15,01 persen menjadi Rp 87,02 triliun hingga November 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 75,66 triliun.
Kredit perseroan tumbuh 7,29 persen menjadi Rp 41,13 triliun hingga November 2020 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 38,33 triliun.
Advertisement