Sukses

Rogoh Rp 106,45 Miliar, Anak Usaha Bintraco Akuisisi Dua Perusahaan

PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) melalui anak usahanya akuisisi dua perusahaan di sektor perbengkelan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), perusahaan bergerak di bidang jasa, perdagangan, perbengkelan, properti dan real estate, melalui anak usahanya PT New Ratna Motor (NRM) merogoh kocek Rp 106,45 miliar untuk akuisisi saham PT Nasmoco Bengawan Motor dan PT Bengawan Abadi Mandiri pada 13 Januari 2021.

Detil akuisisi saham perusahaan itu antara lain PT New Ratna Motor akan membeli 45 persen saham atau sebanyak 450 lembar saham Nasmoco Bengawan Motor dari Sebastianus Harno Budi senilai Rp 33,60 miliar.

PT New Ratna Motor juga membeli 45 persen saham atau sebanyak 1.350 lembar saham milik PT Ahabe Niaga Selaras kepada PT Bengawan Abadi Mandiri. Nilai transaksi Rp 72,84 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, (17/1/2021),transaksi akuisisi dilakukan pada 13 Januari 2021. Adapun PT Bengawan Mandiri bergerak di usaha bidang perbengkelan, sedangkan Nasmoco Bengawan Motor bergerak di usaha bidang perdagangan, jasa dan perbengkelan.

Dengan akuisisi diharapkan memperkuat keuangan grup PT Bintraco Dharma. Selain itu juga meningkatkan dana saing PT New Ratna Motor dan mendukung kegiatan usaha serta menambah pendapatan langsung.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Perluas Jaringan

Perseroan mempertimbangkan transaksi akuisisi tersebut untuk memperluas jaringan NRM terutama penjualan mobil merek Toyota dengan mendapatkan kontribusi pendapatan secara langsung dari pelanggan dan meningkatkan daya saing dalam bidang perdagangan kendaraan bermotor secara keseluruhan.

Berdasarkan analisis yang dilakukan penilai independen KJPP Toto Suharto dan Rekan menyebutkan, transaksi akuisisi oleh anak usaha perseroan tersebut dapat meningkatkan laba bersih NRM. Diperkirakan perolehan laba bersih NRM meningkat rata-rata sebesar Rp 122,8 miliar dibandingkan dengan tidak dilakukannya rencana trasansaksi.