Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pihaknya siap memperluas ekosistem nikel dari hulu ke hilir seiring melihat perkembangan kendaraan listrik. Hal ini untuk mendukung investasi terutama di kendaraan listrik.
"Pada persoalan tambang, kita sekarang untuk tambang nikel tak hanya fokus pada ekspor ore-nya, tapi mendorong untuk membangun industri dari hulu sampai hilir," ujar dia di acara 11thKompas CEO Forum, Kamis (21/1/2021).
Selain investasi yang besar, Bahlil juga mengaku industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Perusahaan pertama yang akan berinvestasi ialah LG Energy Solution Ltd dengan nilai investasi sebesar USD 9,8 miliar karena membangun industri baterai terintegrasi.
Advertisement
Baca Juga
Selanjutnya terdapat Contemporary Amperex Technology Co. Limited atau CATL dengan nilai investasi mencapai USD 5,2 miliar karena berencana membangun industri baterai terintegrasi dengan nilai foreign direct investment (FDI).
"Sudah ada dua perusahaan yang teken kontrak. Yaitu CATL dengan nilai investasi USD 5,2 miliar dan LG dengan nilai USD 9,8 (miliar-red). Khusus LG, mereka akan bangun baterai sampai dengan mobil, karena mereka kerja sama dengan Hyundai," ujar dia.
Tak hanya dua perusahaan tersebut, Bahlil juga menyebut ada rencana investasi dari Badische Anilin-und Soda-Fabrik atau BASF meski belum tertera jelas nilai investasi yang akan digelontorkan.
Di Indonesia, perusahaan akan membangun industri precursor dan katod. Selanjutnya terdapat, Tesla, Inc. Sama dengan BASF, perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat tersebut masih belum mengungkapkan nilai investasi di Indonesia. Meski demikian, perusahaan dinilai siap membuat ekosistem industri mobil listrik di Tanah Air.
"Ini yang bisa mengubah presepsi dunia kepada negara kita," kata Bahlil.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berdampak Positif untuk Harga Saham ANTM
Sebelumnya pemerintah telah teken kerja sama dengan LG Energy Solution Ltd untuk membuat pabrik baterai bagi kendaraan listrik. Kerja sama di bidang industri sel baterai kendaraan listrik bernilai USD 9,8 miliar atau Rp 138 triliun.
“Alhamdulillah dari dinamika tersebut tanggal 18 Desember pemerintah tanda tangan MoU dengan LG grup yang menggandeng perusahaan Hyundai. Ini udah MoU untuk pembangunan pabrik baterai listrik yang terintegrasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia pada 30 Desember 2020.
Ada empat perusahaan pelat merah yang terlibat dalam kerja sama ini antara lain , PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) .
Pembuatan pabrik baterai listrik ini telah berdampak positif terhadap pergerakan dan transaksi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mengutip data RTI, saham ANTM sudah naik 64,86 persen ke posisi Rp 3.190 per saham sepanjang Januari 2021. Saham ANTM sempat berada di level tertinggi 3.440 dan terendah 1.940 per saham. Nilai transaksi harian saham ANTM mencapai Rp 39,6 triliun.
Pada 7 Januari 2021, saham ANTAM naik 17,12 ke posisi Rp 2.600 per saham. Transaksi saham ANTM mencapai Rp 5 triliun. Transaksi saham ANTM pun meningkat. Pada 20 Januari 2021, saham ANTM menguat 17,71 persen ke posisi Rp 3.190 per saham. Total transaksi saham mencapai Rp 5,7 triliun.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, transaksi saham ANTM meningkat seiring sentimen positif dari pabrik baterai mobil listrik LG dibangun di KIT Batang.
Advertisement