Sukses

Kuasai Pasar Produk Dry Ice, Aneka Gas Industri Bakal Terlibat Distribusi Vaksin COVID-19?

Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan perseroan merupakan salah satu pemimpin pasar dalam sektor gas industri, dengan salah satu produknya yakni dry ice.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan gas industri PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) disebut akan ikut terlibat dalam distribusi vaksin COVID-19.

Presiden Direktur Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan perseroan merupakan salah satu pemimpin pasar dalam sektor gas industri, dengan salah satu produknya yakni dry ice. Rachmat menyebutkan, pangsa pasar dry ice milik perseroan kini menguasai 60 persen secara nasional.

Semenjak pandemi COVID-19 berlangsung, Rachmat mengaku perseroan secara aktif terlibat dalam diskusi terkait treatment untuk vaksin COVID-19.

"Kita actively participating diskusi (dengan sejumlah jaringan yang ada di luar negeri), berapa jumlah dry ice yang dibutuhkan untuk pendistribusian (vaksin) covid-19,” ujar dia dalam diskusi virtual, Kamis (21/1/2021).

Untuk vaksin yang diproduksi Sinovac, persyaratannya yakni harus berada pada suhu 2—8 derajat Celcius. Dengan begitu, distribusi vaksin ini bisa menggunakan balok es (ice pack) dengan tambahan dry ice.

"Jadi bentuknya dry ice dengan ditambah ice pack supaya memastikan bahwa vaksin-vaksin tersebut tidak rusak. Sampai tujuan dengan (aman), tanpa mengurangi efikasinya,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pemerintah Pastikan Distribusi Vaksin COVID-19 Tepat Sasaran

Sebelumnya, Pemerintah memastikan distribusi vaksin COVID-19 nanti tepat sasaran. Sistem distribusi vaksin akan dilakukan secara terintegrasi dan dikelola dengan dashboard data yang terintegrasi dengan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Di Kantor Presiden, Jakarta, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, proses distribusi vaksin Corona juga akan dipegang Kementerian Kesehatan.

"Termasuk Kemenkes ikut di dalamnya (proses distribusi vaksin COVID-19). Hal ini seperti yang telah disampaikan Bapak Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto," jelas Wiku saat konferensi pers, Kamis, 10 Desember 2020.

KPC-PEN, Kemenkes, Kominfo, PT Bio Farma, dan pihak terkait lainnya, lanjut Wiku, sedang berkomunikasi secara intensif untuk memastikan proses pendistribusian yang profesional.

"Distribusi vaksin tepat sasaran dan mempertimbangkan skala prioritas. Prioritas daerah penerima vaksin COVID-19 merupakan salah satu indikator yang dipakai dalam perencanaan vaksinasi," lanjutnya.

Terkait rencana distribusi vaksin COVID-19, masyarakat diminta bersabar menunggu informasi lebih lanjut.

"Untuk informasi lain yang lebih teknis, seperti porsi dan wilayah pembagian akan disampaikan kemudian setelah tahap-tahap perencanaan tersebut selesai dilakukan," ujar Wiku.

Menyoal efisiensi vaksin dapat dilihat dari nilai pembelanjaan vaksin. Vaksin dapat mencegah pengeluaran biaya kesehatan yang lain untuk menangani orang yang sakit akibat penyakit tersebut.

Adapun vaksinasi Corona dalam masa pandemi supaya tercipta kekebalan kelompok (herd immunity). Meskipun vaksinasi memberikan kekebalan secara individu, terciptanya herd immunity akan melindungi masyarakat yang tidak memeroleh vaksinasi karena alasan tertentu, terlindungi dari paparan penyakit.