Sukses

Sektor Tambang Tergelincir, Gerak IHSG Fluktuaktif pada 22 Januari 2021

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 5,68 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.419,57, Jumat, 22 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih lanjutkan bergerak fluktuaktif pada awal sesi perdagangan Jumat, (22/1/2021). Hal ini seiring bursa saham Asia melemah dan wall street bervariasi.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik tipis 5,68 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.419,57. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 11,25 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.427. Indeks saham LQ45 turun 0,14 persen ke posisi 1.010. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.428,49 dan terendah 6.407,02. Sebanyak 180 saham melemah sehingga menekan IHSG. 139 saham menguat dan 162 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 121.261 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 96 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 13.992.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor pertanian naik 0,60 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,29 persen. Sektor tambang turun 1,59 persen dan pimpin penurunan. Diikuti sektor saham infrastruktur dan aneka industri.

Mengutip Ashmore, IHSG melemah pada perdagangan Kamis, 21 Januari 2021 seiring saham-saham besar berkinerja kurang baik.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga di 3,75 persen. Keputusan tersebut sejalan dengan perkiraan inflasi yang masih rendah dan stabilitas eksternal yang terjaga serta upaya mendukung pemulihan ekonomi.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuturkan, ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8 persen-5,8 persen dengan inflasi 2-4 persen.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham SRTG naik 18,75 persen ke posisi Rp 5.700 per saham, ASJT menguat 19,05 persen ke posisi Rp 300 per saham, dan saham SRTG mendaki 15,62 persen ke posisi Rp 5.550 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah atau top losers antara lain saham IPCM merosot 6,92 persen ke posisi Rp 484 per saham, saham SBAT tergelincir 6,92 persen ke posisi Rp 148 per saham, dan saham COCO susut 6,92 persen ke posisi Rp 498 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 53,2 miliar, saham BBRI sebanyak 36,4 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 6 miliar, saham INTP sebanyak Rp 745,3 juta dan saham ASII sebanyak Rp 334,6 juta.

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham TLKM sebanyak Rp 42,5 miliar, saham BFIN sebanyak Rp 17,2 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 11,3 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng susut satu persen, indek saham Korea Selatan Kospi menguat 0,30 persen.

Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,39 persen, indeks saham Shanghai turun 0,60 persen, indeks saham Singapura melemah 0,70 persen dan indeks saham Taiwan merosot 0,40 persen.