Sukses

Investor Asing Borong 10 Saham Ini Saat IHSG Merosot 1,66 Persen

Pada penutupan perdagangan, IHSG turun 1,66 persen atau 106,76 poin ke posisi 6.307,12. Investor asing masih melakukan aksi beli di tengah tekanan IHSG.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tajam pada perdagangan Jumat, (22/1/2021). Pelaku pasar dinilai merespons negatif perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)  sehingga menekan IHSG. Di sisi lain, investor asing membeli saham jelang akhir pekan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG turun 1,66 persen atau 106,76 poin ke posisi 6.307,12. Indeks saham LQ45 merosot 1,94 persen ke posisi 991,58. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 396 saham merah sehingga menekan IHSG. 107 saham menguat dan 128 saham diam di tempat. IHSG sempat sentuh level tertinggi 6.428,49 dan terendah 6.283,31.

Total frekuensi perdagangan 1.441.089 kali dengan volume perdagangan 17,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,3 triliun. Investor asing beli saham Rp 66 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.000.

Secara sektoral, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham tambang memimpin pelemahan dengan turun 4,09 persen, diikuti sektor saham infrastruktur merosot 2,82 persen dan sektor saham konstruksi susut 2,6 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas Nafan Aji menuturkan, IHSG melemah seiring kebijakan pemerintah untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) memberikan sentimen negatif bagi pasar. PPKM diperpanjang dari 26 Januari 2021.

“Di sisi lain, kenaikan kasus COVID-19 juga memberikan sentimen negatif bagi pelaku pasar,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari global, ada proyeksi mengenai terkoreksinya kinerja PMI manufaktur maupun jasa negara Uni Eropa serta Amerika Serikat direspons negatif pasar.

Di tengah tekanan IHSG, investor asing membeli sejumlah saham. Apa saja? Berikut saham yang dibeli investor asing dikutip dari data RTI:

1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Investor asing beli saham BBCA Rp 196,8 miliar. Saham BBCA naik tipis 0,07 persen ke posisi Rp 35.400 per saham.

2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Investor asing beli saham BMRI sebanyak Rp 169,9 miliar. Saham BBCA melemah 0,69 persen ke posisi Rp 7.200 per saham.

3.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Investor asing beli saham BBRI sebanyak Rp 149,6 miliar. Saham BBRI melemah 1,46 persen ke posisi Rp 4.720 per saham.

4.PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk  (INTP)

Investor asing beli saham INTP sebanyak Rp 53,1 miliar. Saham INTP turun 0,82 persen ke posisi Rp 15.200 per saham.

5.PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Investor asing beli saham TOWR sebanyak Rp 20,2 miliar. Saham TOWR merosot 1,96 persen ke posisi Rp 1.000 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

6.PT Astra International Tbk (ASII)

Investor asing beli saham ASII sebanyak Rp 16,8 miliar. Saham ASII susut 1,47 persen ke posisi Rp 6.700 per saham.

7.PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

Investor asing beli saham GGRM sebanyak Rp 16,8 miliar. Saham GGRM  melemah 0,55 persen ke posisi Rp 40.850 per saham.

8. PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP)

Investor asing beli saham INKP sebanyak Rp 11,8 miliar. Saham INKP tergelincir 4,41 persen ke posisi Rp 13.000 per saham.

9.PT Mayora Indah Tbk (MYOR)

Investor asing beli saham MYOR sebanyak Rp 11,8 miliar. Saham MYOR merosot 2,48 persen menjadi Rp 2.750 per saham.

10.PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)

Investor asing beli saham BSDE sebanyak Rp 10,8 miliar. Saham BSDE susut 5,22 persen ke posisi Rp 1.180 per saham.