Liputan6.com, Jakarta - Saham kini menjadi salah satu bentuk instrumen investasi pasar modal yang digandrungi termasuk oleh generasi muda. Tercatat ada kenaikan jumlah investor saham sebesar 53 persen menjadi 1,68 juta single investor identification (SID) pada 2020.
Jumlah investor aktif harian hingga 29 Desember 2020 terdapat 94 ribu investor atau naik 73 persen dibandingkan akhir tahun lalu. Hal itu berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Di sisi lain, media sosial juga membuat saham ini mulai dikenal dan menarik perhatian. Bahkan baru-baru ini selebritas dan tokoh publik mempublikasikan mengenai saham pilihannya.
Advertisement
Hal itu mungkin saja dapat membuat seseorang melirik dan tergoda untuk investasi saham jika hanya melihat dari satu sisi yaitu keuntungan. Padahal investasi juga ada risikonya.
Baca Juga
Jika memutuskan untuk berinvestasi di saham, coba kenali dulu mengenai saham dan profil risikonya.
Dilansir dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (24/1/2021), saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan, serta berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Perusahaan yang sahamnya dapat dibeli di BEI disebut perusahaan tercatat. Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk jangka panjang.
Adapun satuan pembelian saham yakni sat lot yang terdiri dari 100 lembar saham. Dengan membeli saham perusahaan, maka bisa disebut menjadi pemilik perusahaan tersebut.
Komponen Saham
Saham juga memiliki beberapa komponen antara lain penerbit atau perusahaan yang menerbitkan saham. Ada dividen, bagian keuntungan perusahaan yang diberikan kepada pemegang saham, dan ada harga yang merupakan harga transaksi saham terakhir yang dilaporkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jenis Saham
Mengutip berbagai sumber, ada saham terdiri dari berbagai jenis yang dapat ditinjau dari cara peralihannya, kinerja perdagangannya, hingga berdasarkan kemampuannya:
1. Jenis saham berdasarkan kemampuannya
- Saham biasa atau common stocks
Common stocks merupakan jenis saham yang paling umum. Hal ini karena jenis saham ini cukup banyak digunakan dan juga populer di kalangan pasar modal. Karena pemilik dari jenis saham ini bisa mendapatkan dividen saat perusahaan memperoleh keuntungan. Namun, para pemilik saham ini tak akan memperoleh dividen saat perusahaan dalam kondisi yang buruk.
Selain itu, para pemilik saham ini pun memiliki hak pada Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Akan tetapi, meskipun memiliki hak pada RUPS, kewajiban dari para pemegang saham ini cukup terbatas.
Bila suatu hari nanti perusahaan dilikuidasi ataupun bangkrut, para pemegang saham ini pun berhak untuk mendapatkan sisa aset perusahaan.
-Saham Preferen atau Preferen Stocks
Untuk jenis saham preferen ini, para pemegang saham memiliki hak istimewa. Selain itu para pemegang saham pun lebih pasti dalam memperoleh pembayaran deviden dibandingkan dengan pemegang jenis saham lainnya.
Jenis saham ini pun gabungan dari obligasi dan saham biasa. Pemegang dari jenis saham preferen ini pun bisa melakukan klaim terlebih dahulu. Selain itu, apabila perusahaan mengalami kebangkrutan, maka para pemegang saham preferen ini akan mendapatkan sisa aset perusahaan terlebih dahulu.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berdasarkan Kinerja
2. Jenis saham berdasarkan kinerja perdagangan
- Speculative Stocks
Jika Anda yang termasuk orang yang senang dengan tantangan, bisa mencoba untuk membeli saham jenis ini. Karena meskipun memiliki penghasilan laba yang cukup tinggi, akan tetapi tidak bisa secara konsisten mendapatkan penghasilan laba atau dividen yang sama.
- Counter Cyclical Stocks
Namun, jika Anda termasuk orang yang ingin bermain aman dengan saham, maka sebaiknya gunakan counter cyclical stocks. Karena jenis saham ini tidak terpengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil.
- Blue Chip Stocks
Bisa dibilang jenis saham ini termasuk pada jenis saham yang sangat diincar oleh para calon investor. Lantaran saham yang dijualbelikan biasanya berasal dari perusahaan yang telah memiliki reputasi tinggi.Â
Selain itu, perusahaan ini biasanya telah memiliki pendapatan yang cukup stabil. Bahkan mampu untuk membayar dividen dengan konsisten kepada para pemilik saham. Saham ini juga disebut saham unggulan.
- Income Stocks
Pada jenis saham ini, memiliki keunggulan untuk membayarkan dividen yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata dividen pada tahun sebelumnya. Sehingga jenis saham ini pun menjadi salah satu yang cukup diminati para investor.
Selain itu, jenis saham ini pun memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibanding jenis saham lain. Serta perusahaan yang menggunakan jenis saham income ini bisa membagikan deviden secara teratur dan juga rutin.
- Growth Stocks
Jenis saham ini pun bisa dibilang cukup mirip dengan jenis blue chip. Namun, jenis saham ini juga bisa digunakan pada jenis perusahaan yang berada di daerah serta kurang populer.
Â
Advertisement
Berdasarkan Cara Peralihan
3. Jenis saham berdasarkan cara peralihannya
- Saham atas unjuk atau bearer stocks
Jika dilihat dari segi fisiknya, jenis saham ini tidak ditulis nama dari pemilik saham. Hal ini dilakukan agar saat pemindahtanganan dari satu investor ke investor lainnya lebih mudah. Selain itu, tujuan dari jenis saham atas unjuk ini pun memang untuk diperjualbelikan.
Namun, meskipun jenis saham ini tidak tertulis nama pemilik sahamnya, tak perlu khawatir. Karena dalam hal legalitas, pemegang saham ini tetap diakui sebagai pemilik saham serta berhak untuk ikut dalam rapat umum pemegang saham.
- Saham atas nama atau registered stocks
Berbeda dengan saham atas unjuk, saham atas nama ini tentu saja nama pemilik saham tertulis dengan jelas di kertas saham. Selain itu, pemindahtanganan jenis saham ini pun tak bisa dilakukan dengan mudah. Karena ada prosedur khusus yang harus dilakukan terlebih dahulu.