Sukses

Saham KAEF dan INAF Masih Betah Kena Auto Reject Bawah

Saham emiten farmasi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Senin, 25 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten farmasi masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan Senin, (25/1/2021). Bahkan saham emiten farmasi kembali masuk auto rejection bawah (ARB).

Mengutip data RTI pukul 10.26 WIB, saham PT Indofarma Tbk (INAF) melemah 6,99 persen ke posisi Rp 3.990 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 522 kali dengan nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) susut 6,94 persen ke posisi Rp 4.160 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.240 kali dengan nilai transaksi Rp 10,8 miliar.

Saham PT Phapros Tbk (PEHA) turun 6,71 persen ke posisi Rp 1.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 258 kali dengan nilai transaksi Rp 845 juta.

Saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) merosot 4,81 persen ke posisi Rp 890 per saham. Saham PYFA sempat berada di level tertinggi 950 dan terendah 875 per saham. Total frekuensi perdagangan 851 kali dengan nilai transaksi Rp 2,4 miliar.

Selain itu, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) juga berada di zona merah. Saham KLBF melemah 2,48 persen ke posisi 1.575 per saham. Saham KLBF sempat berada di level tertinggi 1.620 dan terendah 1.535 per saham.

Saham PT Soho Global Health Tbk (SOHO) tergelincir 4,76 persen ke posisi Rp 5.000 per saham. Saham SOHO sempat berada di level tertinggi 5.250 dan terendah 4.900 per saham. Total frekuensi perdagangan 60 kali dengan nilai transaksi Rp 216 juta.

Auto rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum suatu kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa. Sistem bursa akan menolak order jual dan beli yang masuk secara otomatis jika harga saham telah menembus batas atas atau bawah yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adapun auto rejection bawah (ARB) terjadi ketika harga saham turun secara signifikan. Untuk harga acuan Rp 50-Rp200 akan terkena ARB kurang dari 7 persen, harga acuan lebih dari Rp 200-Rp 5.000 akan kena ARB kurang dari 7 persen, dan harga acuan lebih dari Rp 5.000 akan kena ARB kurang dari 7 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Pembukaan IHSG pada 25 Januari 2021

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Senin, (25/1/2021). IHSG fluktuaktif di tengah laju bursa saham Asia yang menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat 15,93 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.322,52. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG melemah tipis 6,04 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.301.

Indeks saham LQ45 melemah 0,60 persen ke posisi 985,58. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.Pada pukul 09.04 WIB, IHSG turun 1,9 persen ke posisi 6.188.

Sebanyak 175 saham merosot sehingga menekan IHSG. 80 saham menghijau dan 200 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.322,72 dan terendah 6.262,59.

Total frekuensi perdagangan saham 38.930 kali dengan volume perdagangan 553,3 juta. Nilai transaksi Rp 937 miliar.  Investor asing jual saham senilai Rp 158,20 miliar di seluruh pasar.

10 sektor saham kompak melemah. Sektor saham tambang merosot 3,33 persen, dan memimpin pelemahan IHSG. Disusul sektor saham aneka industri merosot 3,07 persen dan sektor saham pertanian melemah 2,93 persen.

Di tengah tekanan IHSG, ada sejumlah saham yang mencatatkan penguatan antara lain saham FMII naik 24,14 persen ke posisi Rp 1.080 per saham, saham INCF menguat 17,09 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham KIOS mendaki 12,15 persen ke posisi Rp 600 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham PPGL turun 9,42 persen ke posisi Rp 125 per saham, saham INAF tergelincir 6,99 persen ke posisi Rp 3.990 per saham, dan saham ASJT susut 6,98 persen ke posisi Rp 240 per saham.

Â