Sukses

Lepas 3,29 Persen Saham Tower Bersama, Provident Capital Raih Dana Rp 1,2 Triliun

PT Provident Capital Indonesia menjual saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk dalam dua kali transaksi pada 15 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Provident Capital Indonesia menjual  saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebanyak 3,29 persen atau 746,40 juta saham pada 15 Januari 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (26/1/2021), transaksi penjualan saham TBIG oleh Provident Capital Indonesia itu dilakukan sebanyak dua kali pada 15 Januari 2021.  Status kepemilikan saham tersebut langsung.

PT Provident Capital Indonesia  menjual saham TBIG sebanyak 128.524.377 atau 128,52 juta saham dengan harga Rp 1.620 per saham. Nilai penjualan saham itu diperkirakan Rp 208,20 miliar.

Pada transaksi kedua, Provident Capital Indonesia melepas 617.883.643 saham atau 617,88 juta saham dengan harga Rp 1.620 per saham. Nilai penjualan saham itu Rp 1 triliun. Sehingga total dana diraup dari penjualan saham itu diperkirakan Rp 1,2 triiun.

Berdasarkan kepemilikan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk per 31 Desember 2020 antara lain PT Wahana Anugerah Sejahtera sebesar 34,23 persen, PT Provident Capital Indonesia sebesar 25,52 persen, masyarakat sebesar 35,71 persen dan saham treasury sebesar 4,52 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 25 Januari 2021

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Senin, 25 Januari 2021. Meski demikian, investor asing masih melakukan aksi beli saham di seluruh pasar.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,77 persen ke posisi 6.258,57. Indeks saham LQ45 merosot 0,37 persen ke posisi 987,94. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG masih bergerak di kisaran 6.322-6.148. Total volume perdagangan 16,7 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 17 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 159,75 miliar di seluruh pasar.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik tipis 0,09 persen. Sektor saham konstruksi merosot 2,66 persen, dan catat penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian turun 2,61 persen dan sektor saham aneka industri melemah 2,36 persen.