Sukses

BEI Buka Gembok Saham Bakrieland, Harga Betah di Rp 50

BEI memutuskan untuk mencabut suspensi saham ELTY di pasar reguler dan pasar tunai terhitung sejak sesi I perdagangan hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan pembukaan penghentian perdagangan saham sementara atau suspensi atas PT Bakrie Development Tbk (ELTY). 

Melansir keterbukaan informasi, Selasa (26/1/2021), BEI memutuskan untuk mencabut suspensi saham ELTY di pasar reguler dan pasar tunai terhitung sejak sesi I perdagangan hari ini. Pencabutan suspensi itu merujuk pada pemenuhan atas kewajiban oleh Bakrieland Development.

Kewajiban yang sudah dipenuhi antara lain penyampaian Laporan Keuangan Auditan periode 31 Desember 2019, Laporan Keuangan periode 31 Maret 2020, Laporan Keuangan periode 30 Juni 2020 dan kewajiban lainnya yang menjadi penyebab penghentian sementara perdagangan efek Perseroan kepada Bursa.

"Maka Bursa memutuskan untuk mencabut penghentian sementara perdagangan efek Perseroan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, mulai sesi I perdagangan hari Selasa, 26 Januari 2021," tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan I BEI, Adi Pratomo Aryanto.

Mengutip data RTI, saham ELTY stagnan di posisi Rp 50 per saham pada Selasa, 26 Januari 2021.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Suspensi pada Agustus 2020

Sebelumnya, ELTY pernah mengalami beberapa kali suspensi. Pada 28 Juni 2019, saham ELTY digembok bursa karena belum memenuhi kewajiban yang ditentukan. Suspensi dicabut pada 4 Desember 2019. Kemudian, BEI kembali melakukan suspensi saham ELTY pada 31 Agustus 2020 dan baru dibuka hari ini. 

Saham ELTY sudah tidur di level paling rendah Rp 50, alias gocap sejak 2013. Pada Januari hingga Februari 2017, saham ELTY tiba-tiba bangun dan bergerak cukup aktif. Akan tetapi, setelah itu tidur lagi di level gocap.

Namun, selama tidak disuspensi, saham ELTY tidak beranjak dari level terendah di Rp 50 sehingga emiten properti Grup Bakrie itu masuk klub gocap. Per 31 Desember 2020, saham ELTY sebesar 94,88 persen tersebar di masyarakat. Sisanya, 5,12 persen dimiliki oleh Interventures Capital PTE.Â