Sukses

Siap Genjot Bisnis Logistik, Ini Target Pendapatan Telefast Indonesia

Direktur Utama Telefast Indonesia Jody Hedrian mengaku siap mengkombinasikan jaringan ritel yang sudah ada dengan pengembangan bisnis logistik.

Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang 2021, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) siap mengembangkan bisnis di sektor logistik selain telekomunikasi dan human resource yang dikelolanya saat ini.

Dalam pemaparan, Direktur Utama Telefast Indonesia Jody Hedrian mengaku siap mengkombinasikan jaringan ritel yang sudah ada dengan pengembangan bisnis logistik.

"Selain bisnis telekomunikasi dan resort yang kami jalankan, di tahun 2021 kami juga akan mengembangkan bisnis logistik. Kurang lebih akan ada 1000 jaringan yang dikombinasikan dengan jaringan ritel yang dimiliki PT telefas indonesia," kata Jody, ditulis Kamis, (28/1/2021).

Saat disinggung terkait target pendapatan, Jody menyebut tahun ini pihaknya memiliki target pemasukan hingga Rp1 triliun dengan laba bersih yang diterima mencapai Rp25 miliar.

"Iya mengalami peningkatan karena adanya berbagai pengembangan yang sudah direncanakan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan sesuai dengan target yang kami harapkan," ujarnya.

Selain itu, Jody menegaskan bila 2021 akan sangat menantang karena pandemi COVID-19 masih terjadi. Namun, Telefast Indonesia optimistis, sektor ekonomi akan lebih baik dibandingkan 2020.

"Tahun 2021 ini bisa dibilang adalah tahun yang menantang, pertama secara global dan nasional kita masih menghadapi pandemi Covid-19. Namun di sisi lain kami melihat, bisnis perseroan Telefast Indonesia ini sudah berjalan di trek yang tepat. Jadi kami optimis di tahun 2021, kami memandang bisnis. Meskipun masih pandemi, namun dengan lini bisnis yang kami jalankan sudah sesuai dengan trek yang tepat," tutur Jody.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Belanja Modal pada 2021

Sebelumnya, PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) siap menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp13 miliar sepanjang 2021. Hal itu diungkapkan Jody Hedrian, Chief Executive Officer (CEO) Telefast Indonesia, Rabu, 27 Januari 2021.

"Untuk capex Rp13 miliar, angka tersebut sesuai dengan rencana sebelumnya," ujarnya.

Dalam konferensi pers secara virtual tersebut, Jody menegaskan, capex yang digelontorkan akan digunakan untuk pengembangan di bidang logistik.

"Sumber dana tersebut adalah hasil IPO, dan kita memiliki pengembangan dibidang teknologi informasi. Selain telekomunikasi dan human resort kami juga mengembangkan bisnis di logistik," ujar Jody.

Optimistis dengan perkembangan bisnisnya di tahun ini, TFAS menegaskan teknologi informasi masih menjadi andalan masyarakat tanah air di era digital saat ini.

"Karena teknologi informasi merupakan teknologi yang masih dibutuhkan saat ini. Karena itu, kita siapkan juga terkait pengembangannya di tahun 2021," ujar dia.