Sukses

400 Saham 'Terbakar', IHSG Terjungkal dari 6.000

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,05 persen ke posisi 5.985,53 pada pembukaan perdagangan Kamis siang 28 Januari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada pembukaan perdagangan saham Kamis siang, (28/1/2021). Bahkan IHSG terlempar dari posisi 6.000.

Pada pembukana perdagangan, IHSG melemah 2,05 persen ke posisi 5.985,53. Indeks saham LQ45 turun 2,34 persen ke posisi 940,17. Seluruh indeks saham acuan kompak merah.

400 saham melemah sehingga menekan IHSG. 88 saham menguat dan 113 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 940.453 kali dengan volume perdagangan saham 12,2 miliar. Saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,2 triliun. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.123 dan terendah 5.981. Investor asing jual saham Rp 173,04 miliar.

10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham infrastruktur turun 3,74 persen, dan catatkan penurunan terbesar.  Diikuti sektor saham konstruksi susut 3,24 persen dan sektor saham tambang melemah 3,06 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Gerak Saham

Di tengah tekanan IHSG, sejumlah saham catatkan top gainers atau naik signifikan. Saham-saham itu antara lain saham DCII naik 25 persen ke posisi Rp 5.975 per saham, saham SKBM melonjak 24,18 persen ke posisi Rp 380 per saham, saham CTBN menanjak 20 persen ke posisi Rp 2.940 per saham, dan saham DGNS naik 19,17 persen ke posisi Rp 715 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham SOCI turun 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham ASRI tergelincir 7 persen ke posisi Rp 186 per saham, saham WSBP merosot 6,99 persen ke posisi Rp 266 per saham, saham LPKR turun 6,99 persen ke posisi Rp 173 per saham, dan saham PTPP susut 6,99 persen ke posisi Rp 1.730 per saham.

3 dari 3 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,93 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi turun 2,16 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,53 persen.

Lalu indeks saham Thailand melemah 0,99 persen, indeks saham Shanghai merosot 1,9 persen, indeks saham Singapura susut 1,12 persen dan indeks saham Taiwan turun 1,82 persen.