Sukses

IHSG Melompat 1 Persen Kembali Tembus 6.000

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 30,95 poin atau 0,5 persen ke posisi 6.010,3. Investor asing buru saham bank.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (29/1/2021) setelah alami tekanan. Hal ini juga mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 30,95 poin atau 0,5 persen ke posisi 6.010,3. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 81 poin atau 1,36 persen ke posisi 6.060. Indeks saham LQ45 menguat 0,51 persen ke posisi 945,66. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Akan tetapi, penguatan IHSG itu hanya sementara. IHSG bergerak di dua zona pada pukul 09.06 WIB.

Sebanyak 179 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 144 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 96.145 kali dengan volume perdagangan 1,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,5 triliun. Investor asing lepas saham Rp 28,99 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.088.

Sebagian besar sektor saham tertekan dengan sektor saham konstruksi turun 0,79 persen sehingga menekan penguatan. Diikuti sektor saham barang konsumsi melemah 0,53 persen dan sektor saham infrastruktur melemah 0,47 persen.

Dalam riset PT Mirae Asset Sekuritas menyebutkan kalau IHSG akan kembali menguat setelah kemarin turun signifikan. Penguatan IHSG mendapatkan sentimen positif dari bursa saham AS.

Mengutip Ashmore, IHSG melemah ke posisi 5.979 pada perdagangan kemarin seiring saham kapitalisasi bersar tertekan. Lalu produsen garmen Indonesia PT Sri Rejeki Isman menunda  rencana penawaran obligasi dolar setelah melihat kasar global yang “mendingin”.  Selain itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk juga tunda penawaran.  Pasar yang bergejolak telah membuat perusahaan enggan masuk ke dalam utang mata uang asing.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham DCII naik 19,67 persen ke posisi 7.150 per saham, saham MLPL menguat 17,54 persen ke posisi 67, saham DGNS mendaki 16 persen ke posisi 870 per saham dan saham ITMA naik 12,90 persen ke posisi 700 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham JAST turun 6,94 persen ke posisi 268 per saham, saham FIRE tergelincir 6,94 persen ke posisi 670 per saham, saham IRRA susut 6,94 persen ke posisi 1.810 per saham, saham IRRA merosot 6,94 persen ke posisi 1.810 per saham dan saham KAEF susut 6,87 persen ke posisi 3.120 per saham.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Pada awal sesi perdagangan, investor asing membeli sejumlah saham antara lain saham BBRI sebanyak Rp 16,6 miliar, saham INCO sebanyak Rp 11,3 miliar, saham BBNI sebanyak Rp 8,4 miliar, saham AKRA sebanyak Rp 4,2 miliar, dan saham EXCL sebanyak Rp 3,9 miliar.

Selain itu, investor asing juga menjual sejumlah saham pada Jumat pagi. Investor asing jual saham TLKM sebanyak Rp 14,9 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 7,5 miliar, saham INDF sebanyak Rp 6,3 miliar, saham ACES sebanyak Rp 5,4 miliar, dan saham KLBF sebanyak Rp 5,4 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia pun sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,45 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,17 persen, indeks saham Singapura naik 0,42 persen, dan indeks saham Taiwan mendaki 0,26 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,30 persen dan indeks saham Jepang Nikkei turun 0,11 persen.