Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) Leonard membeli saham SIDO sebanyak 1,3 juta lembar saham.
Hal itu disampaikan di dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/1/2021) sesuai dengan pasal 2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/201 tentang laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Leonard membeli saham SIDO sebanyak 1.303.600 lembar saham pada 22 Januari 2021 dengan harga Rp 729,16. Diperkirakan total dana dikeluarkan sekitar Rp 950,53 juta. Tujuan dari transaksi ini untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung.
Advertisement
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 29 Januari 2021, saham SIDO ditutup naik 1,39 persen ke posisi Rp 730 per saham. Saham SIDO sempat berada di level tertinggi 740 dan terendah 715 per saham. Nilai transaksi Rp 11,9 miliar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Penutupan IHSG pada 29 Januari 2021
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum beranjak dari zona merah pada perdagangan saham Jumat, (29/1/2021). Aksi jual investor asing mencapai Rp 788,67 miliar di pasar reguler.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,96 persen atau 117,03 poin ke posisi 5.862,35. Indeks saham LQ45 susut 3,03 persen ke posisi 911,98. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah.
Pada Jumat sore, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.068 dan terendah 5.825,29. Sebanyak 307 saham melemah sehingga menekan IHSG. 178 saham menguat dan 142 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 1.296.753 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 16,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 787,23 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah 14.049.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,71 persen, sektor saham tambang menguat 0,31 persen dan sektor saham perdagangan naik 0,23 persen. Sektor saham keuangan turun 3,15 persen dan mencatat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham barang konsumsi tergelincir 2,31 persen, dan sektor saham aneka industri turun 2,17 persen.
Advertisement