Sukses

Dibelikan Saham GameStop, Investor Cilik Ini Raup Untung 5.000 Persen, Kok Bisa?

Nina Carr melihat antusiasme Jaydyn pada video game, kemudian mengajari tentang investasi. Ia pun beli saham GameStop.

Liputan6.com, New York - Saham GameStop (GME) menyita perhatian wall street pada pekan lalu. Hal itu seiring investor ritel bersatu di dalam Reddit, berupa media sosial yang juga bisa terhubung dengan grup yang memiliki minat sama bernama WallStreet Beats telah menantang hedge fund atau pengelola dana investasi di saham GameStop.

Investor ritel bersatu tersebut sehingga mendorong saham GameStop terus melesat telah “memeras” hedge fund di wall street, dan membuat pusing.

Namun, sebelum investor ritel itu kompak beli saham GameStop, seorang trader pemula, Jaydyn Carr (10) dari San Antonio telah melihat investasi jangka panjangnya terbayar.

Pada Desember 2019, Jaydyn saat usia 8 tahun membeli game diskon di GameStop dan ingin Xbox One. Ibu Jaydyn, Nina Carr melihat antusiasme putranya tersebut pada video game, kemudian mengajari tentang investasi. Ia pun memutuskan membeli 10 saham GameStop seharga USD 6,19 untuk hadiah Kwanzaa.

Carr memberikan putranya sertifikat yang dibuat dari template online. Hal ini dilakukan untuk menjelaskan kepada putranya kalau dia adalah pemilik sebagian kecil GameStop. Ia menuturkan, kalau hadiah itu sesuai dengan semangat ekonomi bersama, salah satu dari tujuh prinsip Kwanzaa.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 4 halaman

Saham GameStop Melonjak

Carr menambah notifikasi di ponsel dan komputernya untuk melacak kenaikan harga saham GameStop. Selama beberapa bulan terakhir, ia memperhatikan saham GameStop terus meningkat. Akan tetapi, pada Rabu, sesuatu mengejutkan Carr dan putranya. Saham GameStop meroket 1.700 persen sejak Desember.

Lonjakan saham GameStop itu setelah jutaan investor ritel berkumpul di grup online sehingga menekan dua hedge fund yang bertaruh saham GameStop akan terjun.

"Tiba-tiba, saya mendengar, ding, ding, ding, ding, ding,” ujar Carr (31), yang mendapatkan notifikasi, seperti dilansir dari the New York Times, Senin (1/2/2021).

Kemudian ia mengambil hp dan melihatnya tertulis USD 351. “Saya terkejut. Saya membeli barang ini dengan harga USD 6. Saya berpikir tidak mungkin ini benar,” ujar dia.

Carr yang juga seorang ahli gizi kemudian menarik putranya keluar dari pembelajarna online dan bertanya kepadanya apa yang ingin dia lalu.

"Saya mencoba menjelaskan kepadanya kalau ini tidak biasa.  Saya bertanya kepadanya, apakah ingin tetap (pegang-red) atau jual”,” ujar Carr.

3 dari 4 halaman

Dapat Keuntungan 5.000 Persen

Jaydyn memutuskan menjual saham GameStop dan menghasilkan untung USD 3.200 atau sekitar Rp 44,92 juta (asumsi kurs Rp 14.037 per dolar AS). Pengembalian tersebut lebih dari 5.000 persen atas investasi sekitar US 60 atau sekitar Rp 842,27.

“Saya merasa terkejut, dan bersemangat pada hari yang sama,” ujar dia.

Ia memutuskan menabung USD 2.200 atau sekitar Rp 30,99 juta dan investasi USD 1.000 atau Rp 14,03 juta. Jaydyn mungkin akan beli saham Roblox, perusahaan game yang populer dengan anak-anak, serrta jika platform itu sudah lepas saham ke publik.

“Investasi jangka panjang penting karena begitulah cara saya mendapatkan uang ini,” ujar Jaydyn.

Lonjakan saham itu telah menarik perhatian minat Jaydyn dalam perdagangan harian. “Dia benar-benar siap untuk terjun ke pasar dengan kekuatan penuh,” kata dia.

4 dari 4 halaman

Ajarkan Anak Literasi Keuangan

Carr berkomitmen mengajar putranya tentang literasi keuangan setelah ayah Jaydyn seorang petugas medis tempur angkatan darat meninggal pada 2014 karena pertempuran. Sertifikat deposito yang dia buka memberikan pintu masuk untuk mengajari putranya tanggung jawab keuangan.

Dia telah mengajari Jaydyn berbicara dengan teller bank, cara menyimpan uang, menggunakan kartu debit, kapan mengenali sesuatu yang merupakan pembelian impulsif dan baru-baru ini terkait permainan di pasar saham.

"Dalam komunitas ada celah besar yang ingin saya isi. Hanya dia yang tersisa, dia warisan saya. Saya berharap lebih banyak orangtua melakukannya. Saya pikir itu pasti akan ganggu siklus utang untuk mengajari anak-anak Anda tentang tanggung jawab keuangan,” ujar dia.

Carr ingin putranya memahami cara hidup bahkan ketika dirinya sudah tidak ada.