Sukses

Resmi Tercatat di BEI, Saham Widodo Makmur Unggas Melonjak

Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) naik ke level tertinggi Rp 238 per saham dan terendah Rp 187 per saham.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham perdana, Selasa (2/2/2021).

Mengutip data RTI, saham WMUU dibuka naik Rp 20 ke posisi Rp 200 per saham dari harga saham perdana Rp 180 per saham. Saham WMUU naik ke level tertinggi Rp 238 per saham dan terendah Rp 187 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.578 kali dengan nilai transaksi Rp 69,6 miliar. Pada pukul 09.26 WIB, saham WMUU sempat naik 24,44 persen ke posisi Rp224 per saham.

PT Widodo Makmur Unggas Tbk mencatatkan saham 12,94 miliar saham di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham yang dicatatkan 12,94 miliar saham terdiri dari saham pendiri sebanyak 11 miliar saham dan penawaran umum saham perdana termasuk employee stock allocation (ESA) sebesar 1,94 miliar saham.

Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran saham perdana.

Harga penawaran umum saham perdana Rp 180 dengan nilai nominal saham Rp 50. Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 349,41 miliar.

Dalam pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) ini, perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Penggunaan Dana Hasil IPO

Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi perseroan dengan menambah serta memperluas sarana produksi seperti pembangunan fasilitas Breeding PS Farm berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta, pembangunan fasilitas layer commercial farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas hatchery di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan pembangunan fasilitas Broiler Commercial Farm di Wonogiri, Jawa Tengah.

Selain itu, perseroan juga akan membangun fasilitas slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat dengan target operasi pada Maret 2021, dan membangun fasilitas Feedmill di Ngawi, Jawa Timur.

Dana IPO sekitar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti membeli bahan baku feedmill dan pembelian ayam broiler.