Liputan6.com, New York - Saham GameStop (GME) terus tertekan pada perdagangan saham Senin,1 Februari 2021. Bahkan penurunan saham GameStop terjadi setelah perdagangan saham.
Saham perusahaan ritel video game ini turun lebih dari 16 persen setelah perdagangan saham. Saham GameStop tergelincir lebih dari 30 persen selama sesi pasar saham reguler.
Saham GameStop ditutup 30,77 persen ke posisi USD 225. Dengan penurunan saham itu menghapus sisa keuntungan hampir 68 persen per saham pada Jumat, 29 Januari 2021.
Advertisement
Baca Juga
Saham GameStop telah diperdagangkan dengan liar dalam beberapa minggu terakhir setelah trader ritel di Reddit memicu tekanan di bursa saham. Demikian mengutip dari laman CNBC, Selasa (2/2/2021).
Investor ritel tersebut telah mendorong harga saham GameStop lebih tinggi sehingga membuat trader untuk membeli sehingga membatasi kerugiannya.
Aktivitas investor ritel itu memicu volatilitas yang ekstrem dan volume perdagangan yang tinggi di GameStop dan saham lainnya. Akan tetapi, berdasarkan data FactSet, volume perdagangan saham GameStop termasuk terendah sejak 20 Januari 2021.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham AMC Entertainment Tertekan
Saham lainnya seperti AMC Entertainment yang juga menjadi favorit trader ritel juga merosot. Saham AMC Entertainment turun hampir 8 persen setelah menguat kurang dari satu persen selama sesi reguler.
Gerak GameStop berfluktuasi ketika broker online Robinhood mengurangi pembatasan perdagangan sehingga membuat tidak stabil. Broker Robinhood memungkinkan penggunanya membeli 20 saham GameStop pada Senin sore 1 Februari waktu setempat. Sebelumnya hanya diperbolehkan antara satu hingga empat saham.
Adapun pergerakan saham GameStop yang tidak stabil telah menarik perhatian politikus dan regulator di Washington. Ketua the House Committee on Financial Services Maxine Waters mengumumkan akan ada dengar pendapat pada 18 Februari 2021 tentang GameStop.
Advertisement