Sukses

Melihat Lebih Dekat Isi Bank Syariah Indonesia

Per Desember 2020, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memiliki total aset sebesar Rp 240 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT BRIsyariah Tbk (BRIS) resmi berganti nama menjadi PT Bank Syariah Indonesia Tbk pada 1 Februari 2021. Bank ini sebagai penerima hasil penggabungan tiga bank BUMN.

Meski berganti nama, perseroan tetap memakai kode saham emiten BRIS. Selain itu, pemerintah pun berupaya meningkatkan kesadaran kepada pelaku pasar modal dengan hadirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Hery Gunardi menerangkan, sebagai hasil bank penggabungan, per Desember 2020,  BSI memiliki total aset sebesar Rp 240 triliun. Kemudian total pembiayaan sebesar Rp 157, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai sebesar Rp 210 Triliun. Serta total modal inti sebesar Rp 22,60 triliun.

"Bank Syariah Indonesia juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang yang tersebar di Indonesia dan kurang lebih 20 ribu karyawan,” tutur dia dalam acara Debut PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/1/2021).

Dalam laporannya, Hery menyebutkan harga saham BRIS pada saat IPO itu sebesar Rp 510. Sedangkan per 3 Februari 2021, harga saham BRIS mencapai Rp 2.750. “Artinya harga saham BRIS naik sekitar lima kali lipat dibandingkan dengan posisi saat IPO,” kata dia.

Selain itu, kapitalisasi pasar BRIS pada saat IPO hanya sebesar Rp 4,96 triliun. Sementara per 3 Februari 2021 naik puluhan kali lipat mencapai Rp 112,8 triliun.

“Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi, kami berharap BRIS dapat menjadi Primadona di Bursa serta dapat masuk ke dalam indeks IDX30. Selain itu kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah tentunya untuk melantai di Bursa,” tutur Hery.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BRIS

Mengutip data RTI, saham BRIS naik 1,45 persen ke posisi Rp 2.790 per saham pada pukul 10.02 WIB. Saham BRIS dibuka naik 20 poin ke posisi 2.770 per saham. Saham BRIS sempat berada di level tertinggi 2.830 per saham dan terendah 2.730 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.733 kali dengan nilai transaksi Rp 271,3 miliar.

Sepanjang Januari 2021, saham BRIS naik 8,44 persen ke posisi Rp 2.440 per saham. Saham BRIS sempat di level tertinggi 3.980 per saham dan terendah 2.230 per saham. Nilai transaksi Rp 16,2 triliun. Total frekuensi perdagangan saham 1.230.808.