Liputan6.com, Jakarta - PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA), perusahaan bergerak di industri perkebunan sawit akan menerbitkan obligasi global senilai USD 400 juta atau sekitar Rp 5,96 triliun
Mengutip keterbukaan informasi perseroan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, (4/2/2021), perseroan melalui TBLA International akan menggunakan penerbitan obligasi untuk melakukan pembelian kembali dan pelunasan dan pembayaran surat utang USD 250 juta dengan bunga 7 persen. Surat utang yang diterbitkan TBLA International itu akan jatuh tempo pada 2023.
Selain itu, perseroan akan terbitkan obligasi untuk melunasi utang obligasi perseroan yang merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I Tunas Baru Lampung senilai Rp 1,5 triliun. Obligasi tersebut akan jatuh tempo pada 2023 dan 2025.
Advertisement
“Menurunkan utang jangka pendek perseroan,” demikian mengutip prospektus
Perseroan menyatakan, ada pelunasan pinjaman yang terutang saat ini likuiditas perseroan diharapkan akan dapat lebih terjaga dengan mengingat rencana penerbitan obligasi baru tersebut memiliki tenor lebih panjang dari pada obligasi dan fasilitas kredit yang ada saat ini.
“Mengingat tingkat suku bunga obligasi baru yang tetap dan pembayaran pokok obligasi baru tidak terarmotisasi selama periode obligasi baru, diharapkan perseroan dapat lebih memaksimalkan penggunaan dana untuk meningkatkan pertumbuhan laba yang nanti juga memaksimalkan nilai perusahaan dan para pemegang saham,” tulis.
Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan aksi korporasi ini pada 15 Maret 2021.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham TBLA
Saham TBLA dibuka stagnan pada posisi 905 per saham. Saham TBLA sempat berada di level tertinggi 920 dan terendah 890 per saham. Pada pembukaan sesi kedua, saham TBLA bergerak fluktuaktif. Saham TBLA sempat naik 1,6 persen ke posisi Rp 920 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,3 miliar.
Advertisement