Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menguat selama sepekan pada periode 1-5 Februari 2021. Pada pekan ini, foto investor Lo Kheng Hong yang disebut warren buffett Indonesia beredar di media sosial. Apakah jadi sentimen?
Mengutip data RTI, saham TBLA naik 7,3 persen ke posisi Rp 955 per saham selama sepekan. Saham TBLA sempat berada di level tertinggi Rp 1.000 dan terendah Rp 865 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 9.043 kali dengan nilai transaksi Rp 49,3 miliar.
Pada Jumat, 5 Februari 2021, saham TBLA naik 3,8 persen ke posisi Rp 955 per saham. Hal itu mendorong kapitalisasi pasar saham Rp 5,1 triliun. Earning per share (eps) 101 dan price earning ratio (PER) 9,46 kali.
Advertisement
Baca Juga
Foto Lo Kheng Hong saat mengunjungi kantor pusat PT Tunas Baru Lampung Tbk beredar di media sosial pada Kamis, 4 Februari 2021.
Selain itu, perseroan juga mengumumkan akan menerbitkan obligasi global USD 400 juta atau setara Rp 5,6 triliun. Penggunaan dana hasil penerbitan obligasi digunakan untuk membeli kembali atau melunasi atau membayar guaranteed senior notes USD 250 juta, melunasi utang obligasi Rp 1,5 triliun dan menurunkan utang jangka pendek.
Saham TBLA pun naik 1,6 persen ke posisi Rp 920 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 823 kali dengan nilai transaksi Rp 4,9 miliar pada Kamis, 4 Februari 2021.
Saat dikonfirmasi mengenai foto tersebut, Lo Kheng Hong membenarkan. “Itu foto Oktober 2019. Sudah lama sekali. Hari ini (Kamis-red) jadi viral,” ujar Lo Kheng Hong saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Minggu (7/2/2021).
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Beli Saham TBLA pada 2020
Lo Kheng Hong mengatakan memiliki saham TBLA tetapi sedikit. Lo Kheng Hong membeli saham TBLA pada 2020 ketika investor panik jual karena pandemi COVID-19. Ia memilih saham TBLA karena bisnis dan produk yang dihasilkan perseroan.
“Perusahaan bagus dan murah. Punya perkebunan sawit dan tebu. Punya pabrik CPO dan gula serta biodiesel,” ujar dia.
Ia menambahkan, perseroan juga masih membukukan laba Rp 405 miliar per September 2020. Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Tunas Baru Lampung Tbk mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 405,11 miliar hingga kuartal III 2020, turun 19,26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 501,77 miliar.
Di sisi lain pendapatan naik 27,12 persen dari Rp 6,34 triliun hingga September 2019 menjadi Rp 8,06 triliun hingga 30 September 2020.
Pemegang saham perseroan per 31 Desember 2020 antara lain PT Sungai Budi sebesar 28,08 persen, PT Budi Delta Swakarya sebesar 27,18 persen, publik 43,52 persen dan saham treasury sebesar 1,22 persen.
Advertisement