Sukses

Bursa Asia Bervariasi, Investor Cermati Saham Alibaba hingga Tencent

Bursa saham Asia bergerak variasi pada awal pekan ini dengan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia bergerak variasi pada perdagangan Senin pagi, (8/2/2021). Investor memonitor saham teknologi raksasa China yang akan rilis arahan anti monopoli yang baru.

Di Jepang, indeks saham Nikkei naik 1,57 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Topix menguat 1,6 persen.  Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,89 persen.

Di Australia, indeks saham ASX naik 0,6 persen. Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang cenderung menguat.

Investor akan mengamati saham raksasa teknologi China Alibaba, Tencent dan JD.Com yang terdaftar di Hong Kong pada awal pekan ini. Hal ini terjadi setelah pemerintah China merilis aturan baru layanan internet terkait pasar.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan siap hadapi persaingan ekstrem dengan China meski pun pendekatannya akan berbeda dari pendahulunya.

“Saya tidak akan melakukan seperti yang dilakukan Trump. Kami akan fokus pada aturan internasional,” ujar Biden, seperti dilansir dari CNBC, Senin (8/2/2021).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Indeks dolar AS berada di posisi 90,98, dan angka ini turun dibandingkan level sebelumnya 91,2. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 105,37 per dolar AS setelah melemah pada pekan lalu.

Harga minyak lebih tinggi pada jam perdagangan Asia dengan harga minyak Brent naik 0,98 persen menjadi USD 59,92 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS naik 1,06 persen menjadi USD 57,45 per barel.