Sukses

IHSG Naik 0,96 Persen, Investor Asing Buru Saham BBCA hingga TLKM

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,96 persen atau 59,17 poin ke posisi 6.210,90 pada penutupan sesi pertama, Senin, 8 Februari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin, (8/2/2021).

Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,96 persen atau 59,17 poin ke posisi 6.210,90. Indeks saham LQ45 naik 0,80 persen ke posisi 961,21. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.219,65 dan terendah 6.180,73. Sebanyak 322 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 155 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 928.470 kali dengan volume perdagangan 10,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9 triliun. Investor asing jual saham Rp 46 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,56 persen. Sektor tambang naik 1,59 persen, dan memimpin penguatan. Diikuti sektor saham konstruksi menguat 1,46 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 1,42 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Gerak Saham

Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham POLA naik 34,59 persen, saham PTDU melonjak 25 persen, saham FIRE mendaki 25 persen, saham BANK menguat 25 persen, dan saham BBYB menanjak 24,85 persen.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham BBSI merosot 7 persen, saham WMUU melemah 6,82 persen, saham AIMS tergelincir 6,79 persen, saham DAYA turun 6,67 persen dan saham SBAT tergelincir 6,67 persen.

3 dari 3 halaman

Aksi Investor Asing

Hingga Senin siang, investor asing membeli saham BBRI Rp 56,8 miliar, saham BBCA sebanyak Rp 49,7 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 34,4 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 19,8 miliar, dan saham ACES sebanyak Rp 7,8 miliar.

Kemudian saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham MEDCO sebanyak Rp 60,8 miliar, saham INCO sebanyak Rp 37,7 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 18,9 miliar, saham EXCL sebanyak Rp 14,9 miliar, dan saham INDF sebanyak Rp 13,7 miliar.