Liputan6.com, Jakarta - Setelah Tesla mengumumkan akan menginvestasikan USD 1,5 miliar dalam bitcoin, PayPal baru-baru ini menyatakan tidak akan investasikan uang tunai dalam mata uang kripto.
PayPal mengaku tidak mungkin membeli mata uang digital seperti bitcoin, meskipun perusahaan melihat peluang besar di dompet digital.
Chief Financial Officer PayPal, John Rainey mengatakan raksasa pembayaran tidak tertarik untuk membeli mata uang kripto, melainkan lebih memilih untuk berinvestasi dalam layanan yang aditif untuk platform yang ditawarkannya.
Advertisement
Baca Juga
"Kami tidak akan menginvestasikan uang perusahaan, mungkin, dalam bentuk aset keuangan seperti itu. Tetapi kami ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan yang ada di depan dari kami,” ujar dia seperti dikutip dari CNBC, ditulis Sabtu, (13/2/2021).
Perusahaan mengakui mereka transisi ke bentuk mata uang digital tidak dapat dihindari. Pada Desember, CEO PayPal Dan Schulman menyebut dompet digital sebagai "pelengkap alami untuk mata uang digital”.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pada Oktober 2020, Perseroan Izinkan Pengguna Pakai Mata Uang Kripto
PayPal memang memiliki eksposur ke pasar kripto. Pada Oktober, perusahaan mengumumkan mereka akan mengizinkan pengguna untuk membeli, menahan, dan menjual mata uang kripto, termasuk bitcoin, ethereum, bitcoin cash, dan litecoin.
Aktivitas perdagangan mata uang kripto meningkat pada 2021. Tesla mengumumkan awal pekan ini membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar dan juga akan mulai menerima mata uang tersebut sebagai bentuk pembayaran dari pelanggan. Itu mengikuti lonjakan minat untuk dogecoin, koin digital yang dipuji oleh CEO Tesla Elon Musk di halaman Twitter-nya.
Langkah Tesla untuk berinvestasi dalam bitcoin memicu dorongan di komunitas investasi jika perusahaan lain akan mengikuti jejak pembuat mobil.
Sebelumnya, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan topik tersebut telah dibahas tetapi pada akhirnya perusahaan menolak untuk berinvestasi dalam mata uang digital.
Advertisement