Sukses

Alasan XL Axiata Buka Pintu Merger

CEO PT XL Axiata Tbk (EXCL), Dian Siswarini menuturkan, saat ini jumlah pemain di industri telekomunikasi terbilang banyak sehingga terjadi persaingan yang cukup tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - CEO PT XL Axiata Tbk (EXCL), Dian Siswarini membuka peluang bagi perseroan untuk konsolidasi. Pernyataan ini menyusul konsolidasi yang dilakukan oleh PT Indosat Tbk dengan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri) yang kian mengerucut.

Dian menilai, saat ini jumlah pemain di industri telekomunikasi terbilang banyak sehingga terjadi persaingan yang cukup tinggi. Sementara melalui konsolidasi, persaingan akan lebih bisa ditekan karena jumlah pemainnya berkurang.

"Jadi kalau ada konsolidasi, jumlah pemain berkurang itu baik untuk industri. Kalau ada konsolidasi yang dilakukan oleh operator lain itu positif. Dan kita selalu positif terhadap rencana seperti itu,’ kata Dian dalam video konferensi, Selasa (16/2/2021).

Dian membeberkan, XL Axiata dan sejumlah operator lainnya memang melakukan penjajakan dalam beberapa tahun terakhir. Namun demikian, Dian menilai penjajakan tak serta merta membawa pada persetujuan. Dia menuturkan, banyak hal yang kemudian menjadi pertimbangan selama penjajakan.

"Jadi kalau penjajakan itu sampai kepada persetujuan, itu bisa masuk ke jenjang yang lebih lanjut. Seperti Indosat dan Tri yang saat ini masuk ke dalam tahap due diligence. (Nantinya) bisa jadi bisa enggak,” kata Dian.

Penilaian Dian tersebut, merujuk pada rencana konsolidasi XL Axiata dan Telenor Group yang kandas, kendati keduanya telah sampai pada tahap due diligence. Namun, hal itu tak lantas membuat perseroan enggan membuka pintu konsolidasi.

"Stakeholder kita tetap membuka kesempatan untuk melakukan merger. Dengan siapa dan harga berapa cocoknya. Boleh dibilang selalu terbuka untuk ke arah sana,” pungkas Dian.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Belanja Modal XL Axiata pada 2021

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 7 miliar pada 2021. 

Untuk memenuhi belanja modal tersebut, Direktur Finance XL Axiata Budi Pramantika mengatakan perseroan tak memiliki perencanaan khusus. Budi mengatakan, pengambilan keputusan terkait pendanaan capex akan disesuaikan dengan kondisi yang paling menguntungkan.

"Kita akan selalu berpegang pada prinsip oportunistik dari sisi pembiayaan. kita kan selalu melihat apakah lebih efisien menggunakan dana dari luar atau lebih efisien dana dari dalam,” kata Budi dalam video konferensi, Selasa, 16 Februari 2021.

Dia menuturkan, jika pembiayaan mencatat imbal hasil yang lebih baik, perseroan akan melakukan pembiayaan dari luar. "Sebaliknya, Tapi kalau kita lihat lebih murah kita akan menggunakan dana sendiri,” ujar dia.

Dalam kesempatan yang sama, CEO XL Axiata, Dian Siswarini menekankan perseroan akan meningkatkan layanan jaringan pada 2021.. Rencana tersebut merujuk pada meningkatnya aktivitas berjejaring selama pandemi COVID-19.

"Pencapaian XL Home di tahun 2020 sangat signifikan karena terakselerasi dengan covid-19 yang membuat internet activity (online) rumah jadi sangat intens dan membuat demandnya meningkat,” kata dia.

“2021 target kita adalah kita mau menggandakan jumlah homepass di jaringan XL Home,” ia menambahkan.

Saat ini, Dian mencatat ada sekitar 500 ribu homepass yang ada. Sehingga jika digandakan, EXCL akan merealisasikan sekitar 10 ribu homepass pada 2021.