Sukses

Banjir Stimulus, Saham Emiten Properti Semringah

Sejumlah saham emiten properti masih bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (19/2/2021). Hal itu dipicu kebijakan BI beri insentif DP KPR nol persen.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melonggarkan ketentuan loan to value kredit dan pembiayaan properti 100 persen. Dengan ada pelonggaran tersebut uang muka atau down payment (DP) nol persen untuk kredit pemilikan rumah (KPR).  Kebijakan DP nol persen ditambah suku bunga acuan BI jadi 3,5 persen menjadi sentimen untuk saham emiten properti.

Sejumlah saham emiten properti masih bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (19/2/2021). Mengutip data RTI, saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) naik 5 persen menjadi Rp 210 per saham.

Lalu saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mendaki 4,91 persen ke posisi Rp 1.175 per saham, saham PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) mendaki 4,66 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,83 persen ke posisi Rp 555 per saham.

Selain itu, saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menanjak 2,78 persen ke posisi Rp 185 per saham.  Saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) menguat 5,75 persen ke posisi Rp 920 per saham.

Saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) stagnan di posisi Rp 244 per saham, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) stagnan di posisi Rp 1.255 per saham, saham  PT Intiland Development Tbk (DILD) stagnan di posisi Rp 220 per saham. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) di posisi Rp 167 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Analis Sebut Insentif DP KPR Nol Persen Bakal Dongkrak Permintaan

Analis PT Kiwoom Securities, Sukarno Alatas menuturkan, kebijakan BI soal DP nol persen untuk KPR berpotensi meningkatkan bisnis properti yang diharapkan meningkatkan permintaan. Dengan demikian, diharapkan dapat mengangkat kinerja emiten properti.

"Berpotensi meningkatkan penjualan dan dari pembiayaannya lebih meningkat lagi. Kinerjanya akan membaik,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat pekan ini.

Sukarno menilai, kebijakan BI tersebut akan meminimalkan dampak perlambatan ekonomi  meski belum optimal. Hal ini mengingat daya beli masyarakat masih lesu.

"Tingkat pengangguran masih tinggi akibat COVID-19. Jadi daya beli minim. Ekonomi belum pulih jadi belum maksimal ya pastinya sentimen positif untuk sektor tersebut,” kata dia.

Dengan ada sentimen positif itu, Sukarno memilih saham properti yang dapat dicermati seperti  CTRA, BSDE, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), ASRI, APLN, LAND, PWON, dan BEST. Ia merekomendasikan trading buy.

"Untuk saham-saham yang masih turun boleh gunakan strategi buy on weakness pada level support yang dianggap kuat,” kata dia.