Sukses

Menguak Rahasia Yudha Keling Saat Terjun di Saham, Kena 15 Kali ARB

Sadar masih investor newbie, Yudha Keling memilih investasi melalui reksa dana saham terlebih dahulu,

Liputan6.com, Jakarta - Komika Yudha Ramadhan atau akrab disapa Yudha Keling, membagikan pengalaman investasi saham. Yudha mengaku awalnya tergoda dengan informasi yang berseliweran di media sosial. 

Sadar masih investor newbie, Yudha memilih investasi melalui reksa dana saham terlebih dahulu, sebelum akhirnya kini dikenal pula sebagai praktisi saham.

Berbeda dengan praktisi pasar modal yang umumnya membagikan kisah cuan di saham, Yudha justru berbagi berbagi kisah nyangkut 15 kali, atau Auto Reject Bawah (ARB).

Peristiwa ini disebut Yudha dengan istilah ‘dijegal semesta’. Lengkapnya, dijegal semesta untuk jadi kaya. Istilah ini cukup sering digunakan di kalangan investor muda, atau yang sekedar mengikuti akun sosial Yudha Keling.

Bagi investor, ARB apalagi sampai 15 kali lumrahnya merupakan hal yang menakutkan. Namun, Yudha memiliki jurus andalan yang membuatnya tampak selow meski portofolionya berdarah-darah. Alih-alih bikin stress, Yudha lebih nyaman membawa situasi ini pada komedi.

"Kenapa? Karena sudah terbiasa di stand up, apapun yang terjadi itu kalau di kasih waktu jadinya komedi,” kata dia dalam siaran langsung di Instagram, Sabtu (20/2/2021).

Auto rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum suatu kenaikan dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa.

Sistem bursa akan menolak order jual dan beli yang masuk secara otomatis jika harga saham telah menembus batas atas dan bawah yang telah ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia. Adapun auto rejection bawah (ARB) terjadi ketika harga saham turun secara signifikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Punya Portofolio Merah Dibawa Bercanda

Sedikit bercerita, ia pernah disangka tukang ojek saat bersama dengan pacarnya. Kala itu, ia pertama kali berkeliling di daerah Senayan dan tersesat. Tak disangka, ada ojek yang datang dan menawarkan untuk oper penumpang. Yudha menilai, kejadian itu sebenarnya cukup memalukan.

Namun, seiring berjalannya waktu akan menjadi biasa saja, bahkan terkesan lucu. “Karena sudah berdamai sama kejadian ini, makanya kita ketawain. Itu juga terjadi di saham,” kata Yudha.

"Jadi kalaupun ada yang jelek-jelek, kita diemin dulu. HaBis itu kita ketawain bareng-bareng. Karena (bisa) stres kalau sadah porto merah kaga dibawa bercanda,” ia menambahkan.