Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berupaya memulihkan ekonomi. Sejumlah kebijakan pun dikeluarkan untuk dongkrak ekonomi Indonesia. Baru-baru ini, pemerintah merelaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) kendaraan baru. Kebijakan ini akan dilakukan bertahap yang dimulai Maret 2021.
Selain itu, Bank Indonesia (BI) juga melonggarkan kebijakan down payment atau uang muka untuk kredit kendaraan bermotor. Penerapan kebijakan DP 0 persen untuk kredit kendaraan bermotor berlaku mulai Maret 2021.
BI juga melonggarkan ketentuan loan to value (LTV) untuk kredit dan pembiayaan properti. LTV kredit properti dapat mencapai 100 persen. Dengan begitu nasabah bisa mengambil kredit pemilikan rumah (KPR) dengan uang muka atau down payment (DP) 0 persen.
Advertisement
Baca Juga
Dengan ada sentimen itu, Analis PT Kiwoom Securities, Sukarno Alatas menuturkan, kebijakan DP 0 persen positif untuk kendaraan dan properti. Kebijakan itu dinilai dapat meningkatkan penjualan sehingga diharapkan kinerja sektor otomotif dan properti membaik.
Akan tetapi, ia menuturkan, kebijakan tersebut belum dapat maksimal untuk dongkrak pertumbuhan ekonomi. Hal ini seiring kondisi ekonomi belum pulih, tetapi dapat meminimalkan perlambatan ekonomi.
”Tingkat pengangguran masih tinggi akibat COVID-19, jadi daya beli minim. Kalau untuk tingkat menengah atas ada potensi daya beli, tetap terjaga tapi kondisi saat ini secara tidak langsung kelas menengah atas tetap kena,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Pilihan Saham
Di tengah sentimen itu, Sukarno merekomendasikan trading buy untuk sejumlah saham antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN),
Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Trimitra Tbk (LAND), PT BFI Finance Tbk (BFIN), dan PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS),
"Trading buy. Untuk saham-saham yang masih turun boleh gunakan strategi buy on weakness pada level support yang dianggap kuat,” ujar dia.
Advertisement