Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) terus lanjutkan penguatan pada awal pekan ini. Bahkan kapitalisasi pasar saham ARTO tembus Rp 100 triliun.
Mengutip data RTI, Senin (22/2/2021), saham PT Bank Jago Tbk naik 17,33 persen ke posisi Rp 11.000 per saham. Saham ARTO dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 9.450 per saham. Saham ARTO sempat dibuka level tertinggi 11.100 dan terendah 9.425 per saham. Dengan kenaikan harga saham ARTO, kapitalisasi pasar saham tembus Rp 119,42 triliun.
Pada Jumat, 19 Februari 2021, saham Bank Jago naik 9,01 persen ke posisi Rp 9.375 per saham. Kapitalisasi pasar saham ARTO tembus Rp 100,75 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Melihat kapitalisasi pasar saham ARTO tembus Rp 119,42 triliun, telah melewati kapitalisasi pasar saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin siang, saham BBNI stagnan di posisi 6.000 per saham. Kapitalisasi pasar saham BBNI tembus Rp 111,89 triliun.
Kapitalisasi pasar saham ARTO bahkan menggeser PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Padahal kapitalisasi pasar saham ICBP sempat tembus masuk 10 besar pada 2020.
Saham ICBP naik 1,45 persen ke posisi Rp 8.725 per saham pada penutupan perdagangan Senin siang. Kapitalisasi pasar saham ICBP tembus Rp 101,75 triliun.
Selain itu, kapitalisasi pasar saham ARTO juga menggeser PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Saham GGRM melemah tipis 0,60 persen ke posisi Rp 37.525 per saham. Kapitalisasi pasar saham GGRM mencapai Rp 72,2 triliun. GGRM juga pernah tembus 10 besar untuk emiten kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kata Analis
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, kenaikan harga saham ARTO didorong sentimen utama Gojek melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa menjadi pemegang saham ARTO. Hal itu mendorong permintaan cukup tinggi untuk saham ARTO.
"Gojek menjadi sentimen paling utama karena status decacorn tersebut,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Berdasarkan data RTI per 29 Januari 2021, pemegang saham ARTO antara lain PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia sebesar 37,65 persen, PT Dompet Karya Anak Bangsa sebesar 22,16 persen, Wealth Track Technology Limited sebesar 13,35 persen, masyarakat umum sebesar 26,84 persen.
Meski demikian, Nafan menilai price book value (PBV) saham ARTO sudah sangat tinggi. Ia mencatat PVB saham ARTO tembus 99,39 kali.
”Saat ini PBV sudah sangat tinggi, di level 99,39 kali maka dari itu harga sahamnya sudah sangat overvalue atau sudah dianggap sangat mahal,” kata dia.
Advertisement