Sukses

PPKM Mikro Diperpanjang, Cermati Saham Emiten Ritel dan Properti Ini

Analis PT Sucor Sekuritas Joey Faustian menuturkan, perpanjangan PPKM mikro tidak terlalu berdampak terhadap emiten properti terutama pengelola mal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro. Perpanjangan PPKM mikro dilakukan mulai 23 Februari-8 Maret 2021. Lalu bagaimana dampaknya ke pasar saham dan emiten?

PPKM mikro yang diperpanjang mempertimbangkan selama PPKM mikro tahap pertama berhasil menekan jumlah kasus dan tren kasus aktif COVID-19.

Analis PT Sucor Sekuritas Joey Faustian menuturkan, perpanjangan PPKM mikro tidak terlalu berdampak terhadap emiten properti terutama pengelola mal.

Hal ini mengingat emiten pengelola mal itu masih memberikan diskon 50 persen untuk biaya sewa kepada tenant. Joey menuturkan, selama kasus baru COVID-19 belum dapat ditekan di Indonesia, diskon 50 persen itu tetap diberikan.

“Dampaknya tidak banyak. Kalau memang angka corona bisa ditekan, baru angka 50 persen itu bisa menurun, sehingga recurring income pengelola mal bisa membaik,” ujar Joey saat dihubungi Liputan6.com, Senin (22/2/2021).

Ia menambahkan, PPKM diperpanjang atau tidak, pendapatan pengelola mal tidak terdampak secara signifikan karena diskon yang diberikan tetap sama.

Untuk pilihan saham, Joey menuturkan, pihaknya masih memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dengan target harga saham Rp 1.200 dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga saham Rp 1.500.  Dua emiten properti ini dinilai memiliki portofolio produk di bawah Rp 2 miliar lebih banyak ketimbang kontribusi dari mal.

"Ini karena limited eksposure ke pendapatan dari mal dibandingkan SMRA dan PWON yang kontribusi pendapatan ke mal mencapai lebih dari 25 persen,” ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Hal senada dikatakan Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana. Ia menuturkan, perpanjangan PPKM mikro tidak terlalu berdampak terhadap pasar saham dan emiten.  Herditya menilai, emiten sudah memitigasi risiko pada masa pandemi COVID-19 dan sudah biasa dengan ada PPKM mikro.

"Tidak berdampak karena pergerakan IHSG dan emiten sudah relatif terbiasa. Kecuali pada saat PSBB jilid pertama itu memang terdampak IHSG,” ujar Herditya.

PT MNC Sekuritas melihat sektor-sektor yang tidak terlalu signifikan terdampaknya tetapi dapat dilihat dari sektor ritel dan properti konstruksi.

”Namun secara teknikal dapat diperhatikan bersama sektor-sektor tersebut kecenderungannya masih relatif uptren dalam jangka pendeknya,” kata dia.

Adapun saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal antara lain dari sektor ritel ada saham PT Ace Hardware Tbk (ACES) dan PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI). 

"Saham MAPI level 800-850 cukup menarik dalam jangka pendek, ini antara 3-6 bulan.  ACES di masa pandemi banyak buka gerai. Saham ACES dengan target terdekat 1.700-1.800,” kata dia.

Sedangkan dari sektor saham properti, Herditya memilih saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).   

“Saham LPKR dengan target jangka pendek 230-250. Sedangkan SMRA sudah jebol resistance, berpeluang menguat dan dicermati area 950-1.020, cukup menarik,” tutur dia.